Konvensi ketatanegaraan digunakan sebagai pertimbangan hukum dalam pengujian undang-undang sebagaimana putusan Mahkamah Konstitusi perkara Nomor 51 tanggal 18 Pebruari 2009, dalam uji materi Pasal 3 Ayat (5) UU No. 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden. Mahkamah Konstitus dalam pertimbangan hukumnya berpendapat bahwa terhadap Pasal 3 ayat (5)UU No.42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Wakil Presiden, Mahkamah Konstitusi berpendapat bahwa hal tersebut merupakan cara atau persoalan prosedural yang dalam pelaksanaannya acapkai menitikberatkan pada tata urut yang tidak logis atas dasar pengalaman praktik ketatanegaraan yang biasa dilakukan. 1. Berdasarkan uraian di atas, kaitkan dengan susunan negara kita. 2. Tentukan apa saja yang menjadi urusan pemerintah pilihan dalam susunan negara kita. 3. Seluruh negara yang berbentuk monarki menggunakan sistem pemerintahan parlementer. Raja/ratu atau presiden sebagai kepala negaranya, dan tidak bertanggung jawab atas segala kebijaksanaan yang diambil oleh kabinet. Sedangkan biasanya berada pada perdana menteri atau istilah lain pada setiap negara dengan sistem parlementer Hal lain yang ada dalam sistem parlementer, lembaga eksekutif dan bergantung satu sama lain Kabinet yang merupakan bagian dari lembaga eksekutif bertanggung jawab kepada lembaga legislatif. Dalam sistem banyak partai, formatur kabinet harus membentuk kabinet secara koalisi, karena kabinet harus mendapat dukungan kepercayaan dari parlemen. Kemudian apabila terjadi perselisihan antara kabinet dengan parlemen, dan kepada negara beranggapan bahwa kabinet berada di pihak yang benar maka kepala negara akan membubarkan parlemen. 1. Berdasarkan uraian di atas karakteristik sistem pemerintahan parlemen mana yang pernah diterapkan di Indonesia. 2. Berikan analisis Anda bagaimana sistem pemerintahan di Indonesia pasca amandemen Undang-Undang Dasar 1945.

1. Susunan negara kita, Indonesia, adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Dalam konteks ini, konvensi ketatanegaraan digunakan sebagai pertimbangan hukum dalam pengujian undang-undang, seperti yang ditunjukkan dalam putusan Mahkamah Konstitusi perkara Nomor 51 tanggal 18 Pebruari 2009.2. Urusan pemerintahan pilihan dalam susunan negara kita meliputi urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat meliputi pertahanan, keamanan, hubungan luar negeri, moneter dan fiskal nasional, serta agama. Sedangkan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah meliputi pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan lain-lain.3. Sistem pemerintahan parlementer pernah diterapkan di Indonesia pada periode 1950-1959.4. Sistem pemerintahan di Indonesia pasca amandemen Undang-Undang Dasar 1945 adalah sistem presidensial. Dalam sistem ini, presiden bertindak sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Presiden memiliki kekuasaan eksekutif dan bertanggung jawab atas pemerintahan negara. Presiden juga memiliki hak veto terhadap undang-undang dan dapat membubarkan parlemen.

1. Konvensi ketatanegaraan adalah suatu kesepakatan yang diterima secara luas dan diakui oleh masyarakat dalam suatu negara. Dalam konteks Indonesia, konvensi ketatanegaraan digunakan sebagai pertimbangan hukum dalam pengujian undang-undang. Hal ini ditunjukkan dalam putusan Mahkamah Konstitusi perkara Nomor 51 tanggal 18 Pebruari 2009, dalam uji materi Pasal 3 Ayat (5) UU No. 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden.2. Dalam susunan negara kita, Indonesia, urusan pemerintahan dibagi menjadi dua, yaitu urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat meliputi pertahanan, keamanan, hubungan luar negeri, moneter dan fiskal nasional, serta agama. Sedangkan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah meliputi pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan lain-lain.3. Sistem pemerintahan parlementer pernah diterapkan di Indonesia pada periode 1950-1959. Dalam sistem ini, kekuasaan eksekutif berada di tangan perdana menteri dan kabinetnya yang bertanggung jawab kepada parlemen. Presiden hanya berfungsi sebagai simbol negara.4. Sistem pemerintahan di Indonesia pasca amandemen Undang-Undang Dasar 1945 adalah sistem presidensial. Dalam sistem ini, presiden bertindak sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Presiden memiliki kekuasaan eksekutif dan bertanggung