1. Mariana sebagai istri mengajuakan permohonan ke Pengadilan Negeri Kelas IA Padang. Penetapan wali pengampu bagi suaminya Hamidi yang sedang dalam kondisi sakit parah Permohonan tersebut diajukan dalam rangkah melakuakn pengurusan dan pencairan pengembalian uang setoran Biaya pengurusan ibadah Haji (BPIH) yang telah dibayarkan sebelum oleh suaminya. Istri sebagai wal pengampu mewakili suaminya yang merupakan terampu untuk menuntut kembali haknya sebagai pendafta haji. Pengadilan mengabulkan permohonan tersebut dengan menetapkan Mariana sebagai wali pengampu dari Hamid suaminya. Pertanyaan: a. Berikan argumentasi saudara, bagaimana keabsahan penetapan wali pengampu bagi keluarga bukan sedara dalam Putusan Pengadilan Negeri Kelas IA Padang di tinjau berdasarkan hukum perdata Indonesia. b. Jelaskan syarat-syarat status yang yang di tempatkan di bawah pengampuan , apakah Hamidi telah tepat berada dalam status pengampuan bagaimana ditatapkan oleh Putusan Pengadilan Negeri Kelas I A Padang di tinjau berdasarkan hukum perdata Indonesia. I

a. Keabsahan penetapan wali pengampu bagi keluarga bukan sesama kerabat dalam Putusan Pengadilan Negeri Kelas I A Padang berdasarkan hukum perdata Indonesia adalah sah, mengingat Hamidi dalam kondisi sakit parah yang membuatnya tidak mampu mengurus kepentingan hukumnya sendiri.b. Syarat-syarat status yang ditempatkan di bawah pengampuan antara lain adalah adanya kebutuhan akan wakil karena kondisi fisik atau mental yang menghalangi seseorang untuk mengurus kepentingan hukumnya sendiri, dan adanya orang yang bersedia dan mampu mengurus kepentingan hukum tersebut. Dalam kasus ini, Hamidi memenuhi syarat pertama dan Mariana, sebagai istri Hamidi, bersedia dan mampu mengurus kepentingan hukum suaminya.

a. Dalam hukum perdata Indonesia, penetapan wali pengampu bagi keluarga bukan sesama kerabat dapat dilakukan olehdapat alasan yang sah, seperti kondisi atau mental yang menghalangi seseorang untuk mengurus kepentingan hukumnya sendiri. Dalam kasus ini, Hamidi dalam kondisi sakit parah sehingga tidak mampu mengurus pengembalian uang setoran BPIH. Oleh karena itu, pengadilan mengabulkan permohonan Mariana untuk ditetapkan sebagai wali pengampu bagi suaminya. Ini sesuai dengan ketentuan dalam Kitab Undang-Undang Hukum PerdataUHPerdata) Pasal 1365 ayat (1) yang menyatakan bahwa "Barang siapa tidak dapat mengurus kepentingan hukumnya sendiri karena kekurangan akal, orangtuanya, atau wali, dapat diwakilkan oleh orang lain untuk itu". Dengan demikian, penetapan Mariana sebagai wali pengampu bagi Hamidi merupakan keabsahan yang sesuai dengan hukum perdata Indonesia.b. Syarat-syarat status yang ditempatkan di bawah pengampuan antara lain adalah adanya kebutuhan akan wakil karena kondisi fisik atau mental yang menghalangi seseorang untuk mengurus kepentingan hukumnya sendiri, dan adanya orang yang bersedia dan mampu mengurus kepentingan hukum tersebut. Dalam kasus ini, Hamidi dalam kondisi sakit parah sehingga memenuhi syarat pertama. Mariana, sebagai istri Hamidi, bersedia dan mampu mengurus kepentingan hukum suaminya, termasuk pengembalian uang setoran BPIH. Oleh karena itu, status pengampuan yang ditetapkan oleh Putusan Pengadilan Negeri Kelas I A Padang terhadap Hamidi berdasarkan hukum perdata Indonesia adalah tepat.