BAHA N PELEDA K Col Low Explosive atau Blasting agent, umumnya berupa campuran antara "fuel" dengan oxic system, dimana tak satupun dapat diklasifikasikan sebagai bahan peledak, ciri khasnya yai - Low compressibility 3. Berdasarkan Komposisinya a. Bahan peledak senyawa tunggal yaitu bahan peledak yang terdiri dari satu senyawa misal, PETN (Penta Erythritol Tetra Nitrat), TNT (Tri Nitro Toluena). b. Bahan peledak Campuran, yaitu bahan peledak yang terdiri dari berbagai senyawa tunggai sepert: Dynamit (Booster) Black powder, ANFO (Ammonium Nitrate Fuel Oil). 4. Berdasarkan Kopokaannya Dibagi menjadi dua macam yaitu: Initiating explosive, yaitu bahan peledak yang mudah meledak karena adanya apl, par benturan , gesekan dsb à misal: bahan2 isian detonator (PbN6,Hg(ONC) Non Initiating explosive, yaitu bahan peledak yang sukar meledak yang akan meledak setelah terjadi peledakan sebelumnya a misal: ANFO . Dynamit dsb.

Teks yang diberikan merupakan ringkasan tentang bahan peledak. Berikut penjelasan dan koreksi berdasarkan isi teks:**Penjelasan dan Koreksi:**Teks tersebut mengklasifikasikan bahan peledak berdasarkan beberapa kriteria, namun terdapat beberapa ketidaktepatan dan kekurangan:1. **"Low Explosive atau Blasting agent"**: Istilah "low explosive" dan "blasting agent" tidak sepenuhnya sinonim. Low explosive (bahan peledak rendah) meledak dengan kecepatan subsonik (kurang dari kecepatan suara), sedangkan blasting agent (agen peledakan) adalah campuran bahan kimia yang menghasilkan ledakan, tetapi biasanya membutuhkan detonator untuk inisiasi. Blasting agent seringkali termasuk dalam kategori low explosive, tetapi tidak semua low explosive adalah blasting agent.2. **"Low compressibility"**: Ini bukan ciri khas umum dari semua low explosive atau blasting agent. Sifat kompresibilitas bergantung pada komposisi spesifik bahan peledak.3. **Berdasarkan Komposisinya**: Klasifikasi ini akurat. PETN dan TNT adalah contoh bahan peledak senyawa tunggal (monopropelan), sedangkan dinamit, black powder, dan ANFO adalah campuran bahan peledak.4. **Berdasarkan Kepekaannya (bukan Kopokaannya)**: Istilah "Kopokaan" tampaknya salah ketik. Klasifikasi yang tepat adalah berdasarkan kepekaan terhadap inisiasi. "Initiating explosive" (bahan peledak pemicu) memiliki kepekaan tinggi dan mudah meledak dengan percikan, benturan, atau gesekan. "Non-initiating explosive" (bahan peledak non-pemicu) membutuhkan detonator atau ledakan awal untuk memicu ledakan. Contoh yang diberikan sudah tepat.**Kesimpulan:**Teks tersebut memberikan gambaran umum tentang klasifikasi bahan peledak, tetapi perlu perbaikan dalam terminologi dan kejelasan. Perlu ditekankan perbedaan antara low explosive dan blasting agent, serta mengganti "Kopokaan" dengan "Kepekaan". Selain itu, perlu ditambahkan informasi lebih lanjut mengenai karakteristik lain dari bahan peledak, seperti kecepatan detonasi, sensitivitas terhadap panas dan gesekan, serta aplikasi masing-masing jenis bahan peledak.