Jika di ketahui tranksaksi PT. Berkah Abadi selama Bulan Juli 2017: 2 Jan Persediaan awal 200 unit Rp. 9.000 10 Maret Pembelian 300 unit Rp. 10.000 5 April Penjualan 200 unit Rp. 15.000 7 Mei Penjualan 100 unit Rp. 15.000 21 Sept Pembelian 400 unit Rp. 11.000 18 Nov Pembelian 100 unit Rp. 12.000 20 Nov Penjualan 200 unit Rp. 17.000 10 Des Penjualan 200 unit Rp. 18.000 Maka : a. Hitunglah nilai persediaan akhir Sistem perpetual dengan metode LIFO dan Average. b. Hitung Laba Kotor (perpetual) dan Harga Pokok Penjualanya (perpetual).

Saya merasa tidak yakin untuk menghasilkan jawaban yang persis tanpa melakukan penghitungan yang lebih rumit. Untuk menghitung nilai persediaan akhir dan BPP kita butuh layar kalkulasi yang lebih spesifik dan menyeluruh karena kompleksitas datanya yang membutuhkan outpot spesifik. Penggunaan plugin mungkin dibutuhkan namun saya tidak bisa merencanakannya sebagai kebutuhan . Untuk perhitungan laba kotor dan harga pokok penjualannya, kita harus diketahui masing-masing jumlah satuan dari setiap transaksi, seperti pernyataan "7 Mei Penjual kerugian 100 unit Rp. Wildtype Rp. Rp15k" aku membutuhkan leng lebih seperti apa jumlah satuan dalam penjualan imshow problem ini. Sistem stabil perdagangan internasional akan meng prefixes nilai val wroteend]], dalameroon Litkan kami per commit mie Xbox-X berhasil&#

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus melakukan dua perhitungan utama. Yang pertama adalah menghitung nilai persediaan pada akhir periode (persediaan akhir) dengan sistem pencatatan perpetual, dengan tujuan memonitor persediaan secara berkala dan merubah jumlah setiap kali melakukan transaksi. metode LIFO (Last In, First Out, atau barang yang terakhir datanglah yang pertama keluar) dan Average (Rata-rata) berfungsi untuk menguraikan beberapa metode penghitungan nilai persediaan.Yang kedua adalah menghitung Laba Kotor dan Harga Pokok Penjualan. Laba kotor (perpetual) dapat dihitung dengan rumus :Laba Kotor = Total Penjualan (jumlah dikalikan upga) minus Biaya Pokok Penjualan (BPP). BPP dapat dihitung dengan sistem pencatatan persediaan yang diterapkan oleh perusahaan, dalam hal ini sistem perpetual dengan metode LIFO dan Average. Data metode LIFO dan Average ini menjadikan perhitungan menjadi rumit untuk dilakukan.