Amir adalah karyawan perusahaan gas. Pada saat mulai bekerja, Amir diwajibkan mengikuti masa percobaan selama tiga bulan. Setelah tiga bula 1,Amirterus bekerja pada perusahaan tersebut sampai kemudian perusahaan ingin memberhentikan Amir karena dinilai kinerjanya tidak baik. Sikap terhadap Amir, adalah __ (1) Boleh, melakukan PHK dengan status karyawan kontrak bisa diberhentikan kapan saja. (2) Tidak boleh, karena Amir secara otomatis sudah menjadi karyawan tetap. (3) Tidak boleh, kecuali melalui PHK putusan pengadilan hubungan industrial.

2. Tidak boleh, karena Amir secara otomatis sudah menjadi karyawan tetap.

Kasus Amir berhubungan dengan hukum ketenagakerjaan dan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Di Indonesia, ketentuan PHK diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003. Berdasarkan UU tersebut, seorang karyawan yang telah melewati masa percobaan biasanya dianggap sebagai karyawan tetap, kecuali ada perjanjian tertulis yang menyatakan sebaliknya. Dalam kasus Amir, ia telah melewati masa percobaan tiga bulan dan terus bekerja, yang menyiratkan statusnya sebagai karyawan tetap. Karyawan tetap tidak bisa diberhentikan sembarangan. PHK terhadap karyawan tetap harus sesuai dengan prosedur yang diatur dalam UU, termasuk pemberitahuan dan alasan yang jelas serta sah. Jika alasan PHK tidak memenuhi syarat atau tidak melalui prosedur yang benar, Amir dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan Hubungan Industrial. Oleh karena itu, opsi (1) tidak sesuai karena karyawan kontrak dan karyawan tetap memiliki perlindungan yang berbeda. Opsi (3) lebih mendekati, tapi tidak sepenuhnya benar karena tidak semua kasus PHK harus melalui pengadilan, tergantung pada kesepakatan dan prosedur yang diikuti.