SOAL NO 3 Pada pasien dengan kelainan autoimun seperti sindrom Guillain-Barre, pemberian vaksin influenza terkadang menjadi perdebatan Sindrom Guillain-Barré adalah suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang saraf tepi, menyebabkan kelemahan otot hingga kelumpuhan. Ada beberapa laporan yang menghubungkan sindrom ini dengan vaksin influenza, meskipun risikonya sangat kecil. Bagaimana pendekatan yang tepat terkait vaksinasi influenza pada pasien dengan riwayat sindrom Guillain-Barré? A.Vaksin influenza tidak boleh diberikan pada pasien dengan riwayat sindrom Guillain-Barre B.Vaksin influenza hanya diberikan pada pasien Guillain-Barréyang sudah pulih total C. Vaksin influenza aman diberikan pada semua pasien dengan riwayat sindrom Guillain Barré tanpa pengecualian D.Pemberian vaksin influenza pada pasien dengan riwayat Guillain-Barre harus berdasarkan evaluasi risiko dan manfaat yang cermat E.Pasien Guillain-Barretidak membutuhkan vaksin influenza k karena risiko infeksi rendah

Jawaban yang tepat adalah **D. Pemberian vaksin influenza pada pasien dengan riwayat Guillain-Barré harus berdasarkan evaluasi risiko dan manfaat yang cermat.**Meskipun ada laporan yang menghubungkan vaksin influenza dengan sindrom Guillain-Barré, risikonya sangat rendah. Namun, karena pasien dengan riwayat Guillain-Barré memiliki sistem imun yang sudah terganggu dan berisiko mengalami reaksi autoimun, pemberian vaksin perlu dipertimbangkan secara individual. Pilihan A, B, dan C terlalu kategoris dan tidak mempertimbangkan kondisi individu pasien. Pilihan E salah karena pasien dengan riwayat Guillain-Barré tetap rentan terhadap infeksi influenza dan manfaat perlindungan vaksin mungkin lebih besar daripada risikonya dalam banyak kasus.Oleh karena itu, seorang dokter harus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi pasien, mempertimbangkan keparahan dan lama riwayat Guillain-Barré, kondisi kesehatan lainnya, dan manfaat potensial dari vaksinasi influenza dibandingkan dengan risiko potensial terjadinya reaksi yang merugikan. Keputusan untuk memberikan vaksin harus didasarkan pada diskusi antara dokter dan pasien, dengan mempertimbangkan semua faktor yang relevan.