1. Dalam berkomunikasi dengan orang lain, kata-kata yang disampaikan terkadang susah untuk dipahami dikarenakan perbedaan latar belakang pendidikan dan budaya. Pada era digital sekarang masalah komunikasi dengan menggunakan tulisan ternyata juga banyak memicu permasalahan dan konflik, contohnya kom__{nikasi yang kerap terjadi di grup-grup media sosial.Berikan penjelasan Anda terkait hal tersebut dari tinjauan komunikasi verbal yang sudah Anda pelajari! 2. Komunikasi non verbal dipandang lebih rumit daripada komunikasi secara verbal. Berikan penjelasan Anda terkait hal tersebut dari tinjauan komunikasi nonverbal yang sudah Anda pelajari!

** Komunikasi verbal di platform digital sering kali memicu konflik karena perbedaan latar belakang pendidikan dan budaya, serta kurangnya elemen nonverbal seperti intonasi dan nada suara.---**2. Penjelasan:**Komunikasi nonverbal melibatkan penyampaian pesan tanpa menggunakan kata-kata, seperti melalui bahasa tubuh, ekspresi wajah, kontak mata, dan intonasi suara. Komunikasi ini dipandang lebih rumit karena memerlukan interpretasi yang lebih mendalam dan pemahaman konteks sosial. Misalnya, sebuah senyuman bisa berarti kebahagiaan, persetujuan, atau bahkan kecemasan tergantung pada situasi dan budaya individu. Selain itu, komunikasi nonverbal sering kali bersifat subliminal dan dapat dipengaruhi oleh norma budaya yang berbeda, membuatnya lebih kompleks dibandingkan komunikasi verbal yang lebih eksplisit.**Jawaban:** Komunikasi nonverbal lebih rumit karena melibatkan interpretasi yang lebih mendalam dan dipengaruhi oleh norma budaya serta konteks sosial.

**Kommunikasi verbal adalah proses penyampaian informasi melalui kata-kata, baik secara lisan maupun tulisan. Dalam era digital, komunikasi verbal sering kali terjadi melalui platform media sosial seperti grup WhatsApp, Facebook, atau Twitter. Namun, perbedaan latar belakang pendidikan dan budaya dapat menyebabkan kesalahpahaman atau konflik. Misalnya, penggunaan bahasa yang berbeda, slang, atau emoji dapat mempengaruhi pemahaman pesan. Selain itu, tanpa adanya interaksi langsung, intonasi dan nada suara yang sering kali membantu dalam memahami konteks tidak tersedia, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya kesalahinterpretasi.**