10.Mengapa Pemerintah Pusat mengeluarkar kebijakan pengalihan PBB-P2 dan BPHTB menjadi pajak daerah? Mengapa terjadi sikap kontra masyarakat terhadap kebijakan tersebut

**Pemerintah Pusat mengeluarkan kebijakan pengalihan PBB-P2 menjadi pajak daerah untuk meningkatkan otonomi daerah dan memperkuat partisipasi masyarakat dalam pembangunan lokal. Sikap kontra dari masyarakat terjadi karena kekhawatiran akan penurunan kualitas layanan publik, ketidakpastian dalam pengelolaan pajak oleh pemerintah daerah, dan potensi ketidakadilan dalam penggunaan dana tersebut.

**Kebijakan pengalihan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Pajak Kendaraan Bermotor (P2) menjadi pajak daerah oleh Pemerintah Pusat bertujuan untuk memberikan otonomi yang lebih besar kepada pemerintah daerah. Dengan mengalihkan sumber pendapatan ini ke pajak daerah, pemerintah daerah diharapkan dapat mengelola dan memanfaatkan pendapatan tersebut untuk kepentingan masyarakat setempat secara lebih efektif dan efisien. Hal ini juga sejalan dengan upaya desentralisasi yang ingin meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan dan pemerintahan.Namun, terjadi sikap kontra dari masyarakat terhadap kebijakan tersebut karena beberapa alasan. Pertama, masyarakat merasa bahwa pengalihan ini dapat mengurangi kualitas layanan publik yang sebelumnya dibiayai oleh PBB dan P2. Kedua, ada kekhawatiran bahwa pemerintah daerah mungkin tidak memiliki kapasitas yang memadai untuk mengelola pajak secara efektif, sehingga berpotensi menimbulkan ketidakadilan dalam penggunaan dana tersebut. Ketiga, perubahan sistem pajak ini bisa menimbulkan kesulitan administratif dan ketidakpastian bagi masyarakat yang terkena dampak perubahan tersebut.**