20. Seorang ibu usia 28 tahun hamil trimester kedua 32 minggu, datang ke klinik keperawatan dengan keluhan mudah lelah, sulit tidur dan merasa cemas berlebihan terhadap persalinan. la juga mengungkapkan bahwa la merasa tertekan karena dukungan dari keluarga kurang terutama dari suaminya yang sering bekerja lembur. Pasien mengakui bahwa ia sering menangis sendirian, tetapi belum membicarakan perasaannya dengan orang lain. Apa dampak utama bila stres tidak terkelola dengan baik selama kehamilan terhadap janin? A. Penurunan berat badan ibu B. - Risiko kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah C. Peningkatan gerakan janin dalam kandungan D. - Peningkatan risiko plasenta previa E. Peningkatan resiko PE

** B. Risiko kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah

**Stres yang tidak terkelola dengan baik selama kehamilan dapat memiliki berbagai dampak negatif terhadap kesehatan ibu dan janin. Salah satu dampak utama yang signifikan adalah risiko kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah. Stres kronis dapat mempengaruhi hormonal dan sistem kekebalan tubuh, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi perkembangan janin dan proses kehamilan.- **A. Penurunan berat badan ibu:** Stres bisa menyebabkan penurunan nafsu makan atau gangguan tidur, tetapi ini lebih merupakan efek langsung pada ibu daripada dampak langsung pada janin. - **B. Risiko kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah:** Stres yang tinggi selama kehamilan telah terbukti meningkatkan risiko kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah. Ini adalah konsekuensi langsung dari gangguan hormonal dan tekanan fisik yang ditimbulkan oleh stres.- **C. Peningkatan gerakan janin dalam kandungan:** Sebenarnya, stres cenderung mengurangi gerakan janin karena stres dapat mempengaruhi aliran darah ke plasenta.- **D. Peningkatan risiko plasenta previa:** Meskipun stres dapat mempengaruhi banyak aspek kehamilan, hubungan langsung antara stres dan plasenta previa tidak sekuat hubungan dengan kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah.- **E. Peningkatan resiko PE:** Stres bisa meningkatkan risiko preeklampsia, tetapi ini lebih terkait dengan komplikasi pada ibu daripada dampak langsung pada janin dibandingkan dengan risiko prematuritas dan berat badan lahir rendah.**