5. Apa perbedaan makhruh tahrimi dan makhruh tanzihil Berikan masing-masing contoh darinya!

Makruh tahrimi dan makruh tanzihi merupakan dua tingkatan kemakruhan dalam Islam. Perbedaan utamanya terletak pada tingkat keharaman dan konsekuensi pelaksanaannya.**Makruh Tahrimi:*** **Definisi:** Makruh tahrimi adalah perbuatan yang sangat dibenci oleh syariat Islam, mendekati haram. Melakukannya sangat tidak dianjurkan dan bahkan bisa dihukumi haram tergantung pada konteks dan pendapat ulama. Ada potensi dosa yang cukup besar jika dilakukan.* **Konsekuensi:** Meskipun tidak seberat haram, melakukan perbuatan makruh tahrimi tetap berpotensi mendapatkan dosa. Tingkat dosanya lebih berat daripada makruh tanzihi.* **Contoh:** * **Menunda-nunda shalat:** Menunda shalat hingga hampir masuk waktu berikutnya termasuk makruh tahrimi karena meninggalkan kewajiban yang sangat penting. * **Menggunakan wangi-wangian saat ihram:** Ini dilarang keras dalam ibadah haji dan umroh, termasuk dalam kategori makruh tahrimi. * **Menikah dengan wanita yang sedang dalam masa iddah:** Pernikahan ini dianggap makruh tahrimi dan bahkan sebagian ulama mengharamkannya.**Makruh Tanzihi:*** **Definisi:** Makruh tanzihi adalah perbuatan yang dibenci oleh syariat Islam, tetapi tidak sampai pada tingkat keharaman. Melakukannya tidak berdosa, namun meninggalkan perbuatan tersebut lebih utama dan mendapatkan pahala.* **Konsekuensi:** Tidak ada dosa yang didapatkan jika melakukan perbuatan makruh tanzihi. Namun, pahala akan didapatkan jika perbuatan tersebut ditinggalkan.* **Contoh:** * **Makan dan minum sambil berdiri:** Meskipun diperbolehkan, lebih utama untuk makan dan minum dalam keadaan duduk. * **Berbicara saat sujud:** Berbicara saat sujud termasuk makruh tanzihi karena mengurangi kekhusyukan ibadah. * **Memotong kuku pada hari Jumat:** Meskipun tidak haram, lebih baik menghindari memotong kuku pada hari Jumat.**Perbedaan Ringkas:**| Fitur | Makruh Tahrimi | Makruh Tanzihi ||-----------------|--------------------------------------|--------------------------------------|| Tingkat Kemakruhan | Sangat dibenci, mendekati haram | Dibenci, tetapi tidak sampai haram || Konsekuensi | Berpotensi dosa besar | Tidak berdosa, tetapi lebih utama ditinggalkan || Anjuran | Sangat dianjurkan untuk ditinggalkan | Dianjurkan untuk ditinggalkan |Penting untuk diingat bahwa hukum makruh, baik tahrimi maupun tanzihi, bisa berbeda pendapat di antara para ulama. Pendapat yang paling kuat dan sesuai dengan konteks perlu dipertimbangkan. Konsultasi dengan ulama yang berkompeten sangat dianjurkan untuk memastikan pemahaman yang benar.