1. Pilih salah satu limbah produk bahan kimia yang dapat meras lingkungan sekitar!(Sabun, baterai kabel, shampoo lampu, deterjen, minyak jelantah, DLL) 2. Sebutkan kandungan bahan kimia apa saja yang terdapat dari limbah tersebut! 3. Apa bahaya buangan limbah tersebut di lingkungan sekitar 4. Bagaimana alternatif lain dari limbah tersebut dimasa depan 5. Bagaimana penerapan prinsip kimia hijau dalam kehidupan sehari-hari?

1. Minyak jelantah2. Minyak jelantah biasanya mengandung residu kimia seperti hidrokarbon, logam, dan senyawa organik lainnya.3. Bahaya buangan limbah tersebut di lingkungan sekitar antara lain pencemaran air, tanah, dan udara.4. Alternatif lain dari limbah tersebut di masa depan bisa berupa penggunaan kembali minyak jelantah atau pengolahan lebih lanjut untuk menghasilkan produk yang lebih ramah lingkungan.5. Penerapan prinsip kimia hijau dalam kehidupan sehari-hari bisa berupa penggunaan produk yang ramah lingkungan, pengurangan penggunaan plastik, dan pengolahan sampah dengan cara yang lebih berkelanjutan.

1. Minyak jelantah adalah salah satu limbah produk bahan kimia yang dapat merusak lingkungan sekitar. Minyak jelantah biasanya mengandung residu kimia seperti hidrokarbon, logam, dan senyawa organik lainnya yang dapat merusak ekosistem jika dibuang sembarangan.2. Kandungan bahan kimia dalam minyak jelantah bisa beragam, tergantung pada jenis produk yang digunakan. Namun, umumnya mengandung residu kimia seperti hidrokarbon, logam, dan senyawa organik lainnya.3. Bahaya buangan limbah tersebut di lingkungan sekitar antara lain pencemaran air, tanah, dan udara. Pencemaran ini bisa merusak ekosistem dan kesehatan manusia.4. Alternatif lain dari limbah tersebut di masa depan bisa berupa penggunaan kembali minyak jelantah atau pengolahan lebih lanjut untuk menghasilkan produk yang lebih ramah lingkungan. Misalnya, minyak jelantah bisa diolah menjadi biofuel atau digunakan dalam produksi kompos.5. Penerapan prinsip kimia hijau dalam kehidupan sehari-hari bisa berupa penggunaan produk yang ramah lingkungan, pengurangan penggunaan plastik, dan pengolahan sampah dengan cara yang lebih berkelanjutan. Misalnya, menggunakan produk pembersih yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan mengolah sampah dengan cara yang lebih berkelanjutan seperti komposting atau daur ulang.