1. Uraikanlah berbagai macam mode penyelesaian sengketa lingkungan hidup baik penyelesaian sengketa lingkungngan hidup di Luar pengadikan (non litigasi) dan penyelesaian sengketa lingkungan hidup melalui pengadilan litigation) baik sengketa perdata, pidana maupun sengketa administratif? 2. Dengan adanya Undang-Undang Nomor 11 Tahun. 2020 tentang Cipta Kerja salah satu aspek yang diatur adalah bidang lingkungan hidup. Pemberlakuan UU tersebut menimbulkan banyak problernatika, hukum didalamnya Analisislah problematika hukum yang terdapat dalam Undang-Undang Cipta Kerja khusus classter lingkungan serta kemukaka pendapat saudara terkait problematika tersebut! 3: Apakah semua usahalkegiatan wajib Memiliki AMDAL? Jika tidak jelaskan Kriteria kegiatanjusaha yang wajib memiliki AMDAL di settai dengan dasar hukumya! 4. Uraikanlah tugas dan wewenang pemential pusat, pemerintah proying dan pemerintah Kab/kota dalam hal perlindungan dari pengelolaan lingkungan hidup disertai dengan dasar hukum yang Jelas 5. Jefaskan Eagaimana prosedur permohonan, penerbitan-dan, perubahan on lingkungan hidup.

**1. Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup****Penyelesaian Di Luar Pengadilan (Non-Litigasi):**- **Mediasi:** Proses pihak-pihak yang bersengketa menggunakan jasa pihak ketiga yang netral untuk membantu mencapai kesepakatan.- **Arbitrase:** Proses di mana pihak-pihak yang bersengketa menyerahkan sengketa mereka kepada arbiter yang membuat keputusan yang mengikat.- **Negosiasi:** Proses di mana pihak-pihak yang bersengketa berkomunikasi langsung untuk mencapai kesepakatan.**Penyelesaian Melalui Pengadilan (Litigasi):**- **Sengketa Perdata:** Diselesaikan di pengadilan umum, biasanya melibatkan klaim ganti rugi atau pemulihan kerugian.Sengketa Pidana:** Diselesaikan di pengadilan pidana, melibatkan penegakan hukum pidana terhadap pelaku.- **Sengketa Administratif:** Diselesaikan di pengadilan administrasi, biasanya melibatkan keputusan administratif yang dipermasalahkan.**2. Problematika Hukum dalam Undang-Undang Cipta Kerja Bidang Lingkungan:**- **Ketentuan yang Tidak Jelas:** Beberapa ketentuan dalam UU Cipta Kerja terkait lingkungan masih bersifat kabur dan memerlukan penjelasan lebih lanjut.- **Konflik dengan Regulasi Lain:** Ada kemungkinan konflik antarauan UU Cipta Kerja dengan regulasi lingkungan yang sudah ada.- **Implementasi yang Sulit:** Penerapan ketentuan baru ini bisa menimbulkan tantangan bagi pemerintah dan masyarakat dalam hal teknis dan biaya.**3. Kegiatan Usaha yang Wajib Memiliki AMDAL:**- **Kegiatan yang Dampaknya Besar:** Usaha yang berpotensi memberikan dampak besar terhadap lingkungan, seperti pembangunan pabrik skala besar.- **Penggunaan Lahan Kritis:** Kegiatan yang menggunakan lahan kritis atau sensitif, seperti hutan atau daerah tangkap ikan.- **Bahan Kimia Berbahaya:** Kegiatan yang menghasilkan atau menggunakan bahan kimia berbahaya.**Dasar Hukum:**- Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.**4. Tugas dan Wewenang Pemerintah dalam Perlindungan Lingkungan:**- **Pemerintah:** Bertanggung jawab untuk merumuskan kebijakan nasional dan regulasi terkait lingkungan, serta pengawasan implementasinya.- **Pemerintah Provinsi:** Mengelola dan mengawasi implementasi kebijakan lingkungan di tingkat provinsi, termasuk penerapan regulasi di wilayahnya.- **Pemerintah Kabupaten/Kota:** Mengelola dan mengawasi implementasi kebijakan lingkungan di tingkat kabupaten/kota, termasuk penerapan regulasi di wilayahnya.**Dasar Hukum:**- Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.**5. Prosedur Permohonan, Penerbitan, dan Perubahan Izin Lingkungan:**- **Permohonan Izin:** Proses permohonan dilakukan melalui instansi terkait, seperti Badan Pengawas Terhadap Pencemaran dan Pencemaran Lingkungan (BAPPL).- **Penerbitan Izin:** Setelah pemeriksaan administratif dan tekn izin diterbitkan jika memenuhi syarat.- **Perubahan Izin:** Perubahan izin dilakukan melalui pengajuan permohonan baru dengan alasan yang sah, seperti perubahan skala usaha atau teknologi yang digunakan.**Dasar Hukum:**- Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 5 Tahun 2017 tentang Izin Lingkungan.