Berikut ini adalah potongan dari puisi yang ditulis oleh W.S. Rendra yang berjudul "Sajak Sebatang Lisong". ... (2) Matahari terbit. Fajar tiba. Dan aku melihat delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan. (3) Aku bertanya, tetapi pertanyaan-pertanyaanku membentur meja kekuasaan yang macet, dan papantulis-papantulis para pendidik yang terlepas dari persoalan kehidupan. (4) Delapan juta kanak-kanak menghadapi satu jalan panjang, tanpa pilihan, tanpa pepohonan, tanpa dangau persinggahan, tanpa ada bayangan ujungnya. (5) Menghisap udara yang disemprot deodorant, aku melihat sarjana-sarjana menganggur berpeluh di jalan raya; aku melihat wanita bunting antri uang pensiun. (6) Dan di langit; para tekhnokrat berkata : bahwa bangsa kita adalah malas, bahwa bangsa mesti dibangun; mesti di- up-grade disesuaikan dengan teknologi yang diimpor (7) Gunung-gunung menjulang. Langit pesta warna di dalam senjakala Dan aku melihat protes-protes yang terpendam, terhimpit di bawah tilam. (8) Aku bertanya, tetapi pertanyaanku membentur jidat penyair-penyair salon, yang bersajak tentang anggur dan rembulan, sementara ketidakadilan terjadi di sampingnya dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan termangu-mangu di kaki dewi kesenian. (9) Bunga-bunga bangsa tahun depan berkunang-kunang pandang matanya, di bawah iklan berlampu neon, Berjuta-juta harapan ibu dan bapak menjadi gemalau suara yang kacau, menjadi karang di bawah muka samodra. (10) Kita harus berhenti membeli rumus-rumus asing. Diktat-diktat hanya boleh memberi metode, tetapi kita sendiri mesti merumuskan keadaan. Kita mesti keluar ke jalan raya, keluar ke desa-desa, mencatat sendiri semua gejala, dan menghayati persoalan yang nyata. (11) Inilah sajakku Pamplet masa darurat. Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan. (Disampaikan pada 19 Agustus 1977 di ITB, Bandung . Sumber: Potret Pembangunan dalam Puisi ) --- Melalui puisi “Sajak Sebatang Lisong”, W.S. Rendra mengungkapkan kritikan tentang kehidupan nyata di masyarakat. Namun, dari bait-bait tersebut, W.S. Rendra juga mengungkapkan solusi berupa sikap/tindakan yang sebaiknya dilakukan. Bait-bait yang berisi solusi tersebut terdapat di bait ke … A: (7) B: (8) C: (9) D: (10) E: (11)

Question

Berikut ini adalah potongan dari puisi yang ditulis oleh W.S. Rendra yang berjudul "Sajak Sebatang Lisong". ... (2) Matahari terbit. Fajar tiba. Dan aku melihat delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan. (3) Aku bertanya, tetapi pertanyaan-pertanyaanku membentur meja kekuasaan yang macet, dan papantulis-papantulis para pendidik yang terlepas dari persoalan kehidupan. (4) Delapan juta kanak-kanak menghadapi satu jalan panjang, tanpa pilihan, tanpa pepohonan, tanpa dangau persinggahan, tanpa ada bayangan ujungnya. (5) Menghisap udara yang disemprot deodorant, aku melihat sarjana-sarjana menganggur berpeluh di jalan raya; aku melihat wanita bunting antri uang pensiun. (6) Dan di langit; para tekhnokrat berkata : bahwa bangsa kita adalah malas, bahwa bangsa mesti dibangun; mesti di- up-grade disesuaikan dengan teknologi yang diimpor (7) Gunung-gunung menjulang. Langit pesta warna di dalam senjakala Dan aku melihat protes-protes yang terpendam, terhimpit di bawah tilam. (8) Aku bertanya, tetapi pertanyaanku membentur jidat penyair-penyair salon, yang bersajak tentang anggur dan rembulan, sementara ketidakadilan terjadi di sampingnya dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan termangu-mangu di kaki dewi kesenian. (9) Bunga-bunga bangsa tahun depan berkunang-kunang pandang matanya, di bawah iklan berlampu neon, Berjuta-juta harapan ibu dan bapak menjadi gemalau suara yang kacau, menjadi karang di bawah muka samodra. (10) Kita harus berhenti membeli rumus-rumus asing. Diktat-diktat hanya boleh memberi metode, tetapi kita sendiri mesti merumuskan keadaan. Kita mesti keluar ke jalan raya, keluar ke desa-desa, mencatat sendiri semua gejala, dan menghayati persoalan yang nyata. (11) Inilah sajakku Pamplet masa darurat. Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan. (Disampaikan pada 19 Agustus 1977 di ITB, Bandung . Sumber: Potret Pembangunan dalam Puisi ) --- Melalui puisi “Sajak Sebatang Lisong”, W.S. Rendra mengungkapkan kritikan tentang kehidupan nyata di masyarakat. Namun, dari bait-bait tersebut, W.S. Rendra juga mengungkapkan solusi berupa sikap/tindakan yang sebaiknya dilakukan. Bait-bait yang berisi solusi tersebut terdapat di bait ke … A: (7) B: (8) C: (9) D: (10) E: (11)

Answer 1

【Tips】Dalam memahami dan menentukan jawaban dari puisi atau teks sastra, penting untuk memahami makna literal dan kontekstual dari setiap bait. Di sini, pertanyaannya adalah mengenai bait mana dari puisi "Sajak Sebatang Lisong" yang mengungkapkan solusi atau sikap/tindakan yang sebaiknya dilakukan menanggapi kondisi yang dikritik oleh penyair.【Deskripsi】Langkah 1: Menganalisis setiap bait yang diberikan untuk menentukan isinya - apakah itu merupakan kritik atau solusi.Langkah 2: Pilih bait yang berfokus pada solusi atau tindakan yang sebaiknya dilakukan.Analisis:- Bait (7): Mengungkapkan pengamatan tentang protes-protes yang terpendam. Tidak ada solusi yang diusulkan di sini.- Bait (8): Mengkritik penyair-penyair salon yang mengabaikan masalah nyata di masyarakat. Lagi-lagi, ini bukan solusi.- Bait (9): Menggambarkan kondisi bangsa di masa depan yang tampaknya kurang menggembirakan. Ini bukan solusi.- Bait (10): Mengusulkan agar tidak lagi membeli rumus-rumus asing dan menekankan pentingnya untuk keluar ke lapangan dan memahami masalah-masalah nyata di masyarakat. Ini adalah solusi.- Bait (11): Menekankan pentingnya kesenian dan berpikir yang terkait dengan realitas kehidupan sehari-hari. Meski mengandung saran, solusi yang lebih spesifik terletak pada bait (10).Berdasarkan analisis di atas, bait yang mengungkapkan solusi berupa sikap/tindakan yang sebaiknya dilakukan terdapat di bait (10).Konten jawaban akhir: Jawaban yang benar adalah D (bait 10) dari puisi "Sajak Sebatang Lisong" oleh W.S. Rendra yang mengungkapkan solusi berupa tindakan yang sebaiknya dilakukan menanggapi kondisi yang dikritik oleh penyair.

Pertanyaan

Solusi

Jawaban