Pertanyaan

5. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang : a. bid'ah b. tahkim C. syafaat

Solusi

Terverifikasi Ahli
4.1 (209 Suara)
Jaisvi master ยท Tutor selama 5 tahun

Jawaban

**Bid'ah adalah inovasi atau praktik baru dalam Islam yang tidak memiliki dasar dalam ajaran asli. Ini sering kali merujuk pada praktik-praktik yang menyimpang dari ajaran asli dan dapat mempengaruhi keaslian ibadah.**b. Tahkim****Penjelasan:**Tahkim adalah istilah yang digunakan dalam Islam yang merujuk pada arbitrase atau mediasi dalam menyelesaikan perselisihan atau konflik. Praktik ini didasarkan pada prinsip-prinsip keadilan dan kesepakatan bersama. Dalam sejarah Islam, tahkim sering digunakan untuk menyelesaikan perselisihan antara kaum Muslimin, terutama dalam masa-masa awal perkembangan Islam. Tujuannya adalah mencapai solusi yang adil dan dapat diterima oleh semua pihak yang terlibat.**Jawaban:**Tahkim adalah arbitrase atau mediasi dalam Islam untuk menyelesaikan perselisihan atau konflik berdasarkan prinsip keadilan dan kesepakatan bersama.**c. Syafaat****Penjelasan:**Syafaat dalam Islam merujuk pada konsep bantuan atau perantaraan, terutama dalam konteks pengampunan dan penebusan dosa. Syafaat dapat dilakukan oleh individu yang memiliki kedudukan tinggi atau oleh nabi dan rasul yang memohon kepada Allah untuk memberikan pengampunan kepada orang lain. Contoh terkenal dari syafaat adalah ketika Nabi Muhammad SAW memohon kepada Allah untuk memberikan pengampunan kepada umatnya yang telah berbuat dosa.**Jawaban:**Syafaat adalah konsep bantuan atau perantaraan dalam Islam, terutama dalam konteks pengampunan dan penebusan dosa, yang dapat dilakukan oleh individu atau nabi dan rasul.

Penjelasan

**Bid'ah adalah istilah dalam Islam yang merujuk pada inovasi atau praktik baru dalam agama yang tidak memiliki dasar dalam ajaran Islam. Bid'ah sering kali dikaitkan dengan praktik-praktik yang dianggap menyimpang dari ajaran asli Islam dan dapat mempengaruhi keaslian ibadah. Dalam konteks sejarah, bid'ah sering kali muncul sebagaihadap perubahan sosial atau kebutuhan baru, tetapi sering kali tidak disertai dengan konsultasi dengan otoritas agama yang sah.**