Bagaimana peran fungsi Advokati yang semestinya dilakukan seoarng PAI non PNS? A. a dan b benar E Memberikan nasihat agar lebih sabar menghadapi tantangan C.Melakukan pembelaan terhadap umat/masyarakat yang terancam terkaiti pelaksanaan ibadah D. Melakukan pembelaan terhadap umat/masyarakat yang mendapat gangguan dan hambatan terkait tantangan yang dapat menggoyangkan akidah

Jawaban yang paling tepat adalah **C dan D**.Seorang Penyuluh Agama Islam (PAI) non-PNS, meskipun tidak berstatus Pegawai Negeri Sipil, tetap memiliki peran advokasi yang penting dalam masyarakat. Peran advokasi ini berfokus pada pembelaan terhadap umat/masyarakat. Opsi A tidak dapat dinilai karena tidak ada opsi 'a' dan 'b' yang disebutkan. Opsi E, meskipun baik, bukan inti dari peran advokasi yang seharusnya dilakukan. Advokasi lebih menekankan pada tindakan nyata pembelaan, bukan hanya nasihat.**Penjelasan lebih lanjut:*** **Opsi C (Melakukan pembelaan terhadap umat/masyarakat yang terancam terkait pelaksanaan ibadah):** Ini merupakan peran advokasi yang krusial. PAI non-PNS dapat membantu umat yang mengalami hambatan dalam menjalankan ibadah mereka, baik karena faktor sosial, budaya, atau bahkan hukum, dengan cara memberikan pendampingan, mediasi, atau bahkan advokasi hukum jika diperlukan.* **Opsi D (Melakukan pembelaan terhadap umat/masyarakat yang mendapat gangguan dan hambatan terkait tantangan yang dapat menggoyangkan akidah):** Ini juga merupakan peran advokasi yang sangat penting. PAI non-PNS dapat berperan dalam memberikan pemahaman keagamaan yang benar, membimbing umat dalam menghadapi tantangan yang dapat melemahkan keimanan, dan memberikan dukungan moral dan spiritual.Perlu diingat bahwa peran advokasi PAI non-PNS harus dilakukan secara profesional, etis, dan sesuai dengan koridor hukum yang berlaku. Mereka tidak memiliki wewenang penegakan hukum, tetapi dapat berperan sebagai jembatan komunikasi dan pembela kepentingan umat.