bangunan suci umat Hindu Sejumiah pakar arkeolog menyebukkan, bentuk bangunan seperti ini dipercaya againstics Masjid Agung Demak lebih minp dengan juga menjadi cin bangunar d pusat Kerajaan Majapahi d Trowulan, Mojokerto. Namun penampilan atap masja berupa tiga susun tajug ini juga dipercaya sebagai simbol Agidah Islamiyah yang terdin atas Iman, stam, clan Ihsan Sumber: https://www.epublika.co ditanah-para, dambil seperturya, dundun 2 April 2024 1. Berciasantan teks datas yang disebut dengan akulturasi budaya adalah __ A. proses bernadinya budaya untuk saling melengkap proses lahimya kebudayaan sebagai hasil opta dan karya manusia C. melebumya bertaga kebudayaan yang mempunyai akar budaya yang sama D. perpedian antara dua budaya atau lebih yang menghasilkan kebudayaan baru Dalam proses penyeberar Islam di Jawa, para penyebar Islam memilih proses penyesuaian dengan budaya truc atau budays hindu-buddha yang lebin dulu ada. Hal ini bertujuan untuk... Gawaban dapat lebih dari satu

Berdasarkan teks yang Anda berikan, jawaban yang paling tepat untuk pertanyaan pertama adalah **D. perpaduan antara dua budaya atau lebih yang menghasilkan kebudayaan baru**. Berikut penjelasannya:* **Akulturasi budaya** adalah proses perpaduan atau percampuran antara dua budaya atau lebih yang menghasilkan budaya baru. Dalam teks tersebut, disebutkan bahwa bentuk bangunan Masjid Agung Demak memiliki kemiripan dengan bangunan suci umat Hindu, yang menunjukkan adanya perpaduan antara budaya Islam dan Hindu. * **Pilihan A** (proses bernadinya budaya untuk saling melengkapi) lebih mengarah pada konsep difusi budaya, yaitu penyebaran budaya dari satu kelompok ke kelompok lain.* **Pilihan B** (proses lahimya kebudayaan sebagai hasil opta dan karya manusia) merupakan definisi umum tentang kebudayaan, bukan spesifik tentang akulturasi.* **Pilihan C** (melebumya bertaga kebudayaan yang mempunyai akar budaya yang sama) lebih mengarah pada konsep asimilasi budaya, yaitu proses penyerapan budaya satu kelompok oleh kelompok lain yang lebih dominan.**Untuk pertanyaan kedua**, jawabannya adalah:* **Memudahkan penyebaran Islam di Jawa.** Para penyebar Islam memilih untuk menyesuaikan diri dengan budaya lokal, seperti budaya Hindu-Buddha, untuk mempermudah penerimaan masyarakat Jawa terhadap ajaran Islam. * **Menghindari konflik dengan penduduk lokal.** Dengan menyesuaikan diri dengan budaya lokal, para penyebar Islam dapat menghindari konflik dengan penduduk Jawa yang masih menganut agama Hindu-Buddha.* **Mempercepat proses Islamisasi di Jawa.** Dengan menggunakan pendekatan akulturasi, penyebaran Islam di Jawa dapat berlangsung lebih cepat dan efektif.Dengan menggunakan pendekatan akulturasi, para penyebar Islam di Jawa berhasil menyebarkan ajaran Islam tanpa harus meninggalkan budaya lokal. Hal ini menunjukkan bahwa Islam di Jawa merupakan hasil dari proses akulturasi yang panjang dan kompleks.