7 BACALAH STUDI KASUS BERIKUT DENGAN SEKSAMA! Kemacetan lalu lintas yang sering terjad di simpang Gereja Katolik Balige pada pukul 0700 WIB - pukul 07.20 WIB memanjang mulai dari Jalan Patuan Nagari tepatnya di depan kantor Polsek Balige hingga ke simpang Jalan T.D. Pardede Hal tersebut disebabkan karena banyaknya masyarakat Balige yang disetiap pagi hari harus pergi mengantarkan anaknya bersekolah ke TK Asisi Balige dan SD Katolik San Francisco Balige. Di sisi lain, simpang Gereja Katolik Balige ini juga sering digunakan sebagai tempat mangkal angkutan umum bagi anak sekolah dan masyarakat yang hendak pergi menuju Soposurung sehingga hal tersebut semakin memperparah kemacetan arus lalu lintas. Berdasarkan studi kasus diatas, analisislah studi kasus tersebut dengan pendekatan kompleks wilayah!

Studi kasus tersebut dapat dianalisis dengan pendekatan kompleks wilayah dengan mempertimbangkan beberapa aspek, seperti:1. Faktor demografi: Banyaknya masyarakat Balige yang pergi mengantarkan anaknya bersekolah ke TK Asisi Balige dan SD Katolik San Francisco Balige.2. Faktor ekonomi: Simpang Gereja Katolik Balige digunakan sebagai tempat mangkal angkutan umum bagi anak sekolah dan masyarakat yang hendak pergi menuju Soposurung.3. Faktor sosial budaya: Kemacetan lalu lintas yang sering terjadi di simpang Gereja Katolik Balige.4. Faktor infrastruktur: Kondisi jalan dan fasilitas lalu lintas di sekitar simpang Gereja Katolik Balige.5. Faktor kebijakan pemerintah: Kebijakan pemerintah dalam mengatasi kemacetan lalu lintas di simpang Gereja Katolik Balige.

Pendekatan kompleks wilayah adalah pendekatan yang mempertimbangkan berbagai aspek dalam suatu wilayah, termasuk demografi, ekonomi, sosial budaya, infrastruktur, dan kebijakan pemerintah. Dalam studi kasus ini, kemacetan lalu lintas di simpang Gereja Katolik Balige disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor demografi adalah banyaknya masyarakat Balige yang pergi mengantarkan anaknya bersekolah ke TK Asisi Balige dan SD Katolik San Francisco Balige. Faktor ekonomi adalah simpang Gereja Katolik Balige digunakan sebagai tempat mangkal angkutan umum bagi anak sekolah dan masyarakat yang hendak pergi menuju Soposurung. Faktor sosial budaya adalah kemacetan lalu lintas yang sering terjadi di simpang Gereja Katolik Balige. Faktor infrastruktur adalah kondisi jalan dan fasilitas lalu lintas di sekitar simpang Gereja Katolik Balige. Faktor kebijakan pemerintah adalah kebijakan pemerintah dalam mengatasi kemacetan lalu lintas di simpang Gereja Katolik Balige.