Resusitasi jantung paru dapat dihentikan jika, Kecuali Ada Tanda Kematian Petugas Medis yang lebih advance datang penolong kelelahan korban tidak sadarkan diri Bobot: 10.00

****Ada Tanda Kematian**---**Penjelasan:**Dalam konteks resusitasi jantung paru, jika sudah ada tanda-tanda kematian yang jelas, RJP dapat dihentikan. Tanda-tanda kematian yang jelas meliputi rigor mortis (kaku rambut), livor mortis (perubahan warna kulit), dan algor mortis (penurunan suhu tubuh). Ketika tanda-tanda ini muncul, upaya resusitasi biasanya dihentikan karena tidak ada harapan pemulihan.**Jawaban:****Ada Tanda Kematian

**Resusitasi jantung paru (RJP) adalah tindakan yang dilakukan untuk memulihkan fungsi pernapasan dan sirkulasi darah pada seseorang yang mengenti atau henti napas. Ada beberapa alasan yang dapat menyebabkan penghentian RJP, kecuali satu dari pilihan berikut:1. **Ada Tanda Kematian:** Jika sudah ada tanda-tanda kematian yang jelas, seperti rigor mortis atau livor mortis, RJP dapat dihentikan.2. **Petugas Medis yang lebih advance datang:** Jika petugas medis yang lebih terampil dan bersih datang, mereka mungkin akan mengambil alih proses RJP.3. **Penolong kelelahan:** Jika penolong yang melakukan RJP kelelahan dan tidak ada orang lain yang bisa menggantikan, RJP mungkin harus dihentikan sementara.4. **Korban tidak sadarkan diri:** Jika korban tidak sadarkan diri dan tidak ada indikasi bahwa mereka akan pulih, RJP dapat dihentikan.Namun, jika ada tanda kematian yang jelas, RJP seharusnya tidak dilanjutkan karena upaya resusitasi menjadi tidak efektif dan hanya akan menyebabkan penderitaan lebih lanjut tanpa kemungkinan pemulihan.**