Pertanyaan

17. PRRI gerakan pemberontakan yang dideklarasikan di Sumatra Barat pada 15 Februari 1958. Terjadinya pemberontakan tersebut memantik kesadaran pemerintah pusat untuk __ a. menghindari kebijakan -kebijakan yang memberatkan pemerintah daerah b. memperhatikan aspirasi rakyat daerah dalam menyusun undang-undang c. melibatkan pasukan di daerah dalam kegiatan pertahanan nasional d. memeratakan pembangunan di daerah- daerah untuk kemajuan bangsa e. mengurangi konflikantara pasukan TNI dan mantan anggota KNIL 18. Dalam menumpas gerakan PRRI, TNI berupaya secepatnya menguasai Pekanbaru karena __ a. Pekanbaru merupakan pusat pertahanan utama PRRI b. Pekanbaru memiliki sumber daya minyak c. Pekanbaru merupakan pusat ekonomi Sumatra Barat d. Pekanbaru merupakan kota terbesar di wilayah Sumatra e. Pekanbaru menjadi basis logistik utama bagi pemberontak PRRI 19. Ketidakpuasan Letkol Ventje Sumual terhadap pemerintah pusat memicu deklarasi Piagam Perjuangan Rakyat Semesta. Penyebab ketidakpuasan Letkol Ventje Sumual adalah __ a. kekecewaan terhadap pemerintah pusat terkait alokasi biaya pembangunan b. tekanan dari pemerintah pusat untuk memperkuat kendali sentralisasi c. ambisi politik dari Ventje Sumual menguasai wilayah Indonesia Timur d. kesenjangan ekonomi antara pusat dan daerah-daerah di Indonesia

Solusi

Terverifikasi Ahli
4.3 (331 Suara)
Vishal profesional ยท Tutor selama 6 tahun

Jawaban

**17. PRRI gerakan pemberontakan yang dideklarasikan di Sumatra Barat pada 15 Februari 1958. Terjadinya pemberontakan tersebut memantik kesadaran pemerintah pusat untuk __****b. memperhatikan aspirasi rakyat daerah dalam menyusun undang-undang****18. Dalam menumpas gerakan PRRI, TNI berupaya secepatnya menguasai Pekanbaru karena __****e. Pekanbaru menjadi basis logistik utama bagi pemberontak PRRI****19. Ketidakpuasan Letkol Ventje Sumual terhadap pemerintah pusat memicu deklarasi Piagam Perjuangan Rakyat Semesta. Penyebab ketidakpuasan Letkol Ventje Sumual adalah __****b. tekanan dari pemerintah pusat untuk memperkuat kendali sentralisasi**