Diskusi.3 Friday, 6 September 2024.10:37 AM Skanda! HealthSouth Corporation merupakan contoh penting dari kesalahan pengambilan sampel audit yang tidak tepat. HealthSouth, penyedia layanan kesehatan terkemuka, terlibat dalam penipuan akuntansi besar-besaran yang meningkatkan pendapatannya sebesa 1,4 miliar antara tahun 1996 dan 2002. Ernst &Young (E&Y), auditor perusahaan, menggunakan pengambilan sampel audit sebagai bagian dari prosedur audit mereka Namun, metode pengambilan sampel dan ketergantungan mereka pada sampel tersebut gagal mengungkap aktivitas penipuan yang diatur oleh manajemen HealthSouth Kurangnya pendekatan pengambilan sampel audit menyebabkan manipulasi tidak terdeteksi selama bertahun-tahun yang pada akhirnya mengakibatkan konsekuensi hukum yang parah dan hilangnya kepercayaan terhadap E8Y. Kasus ini menggarisbawahi pentingnya penerapan teknik pengambilan sampel yang tepat dan menjaga skeptisisme profesional terutama ketika mengaudit entitas yang kompleks dan berisiko tinggi. Menurut pendapat Saudara, apa penyebab kegagalan pengambilan sampel dan bagaimana seharusnya auditor eksternal menerapkan langkah -langkah pengambilan sampel audit untuk uji pengendaian agar penipuan yang dilakukan oleh HealthSouth terdeteksi lebih awal?

Kegagalan pengambilan sampel audit pada kasus HealthSouth Corporation disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah ketergantungan berlebihan pada sampel dan kurangnya pendekatan yang tepat dalam pengambilan sampel. Auditor eksternal harus menerapkan langkah-langkah pengambilan sampel audit yang tepat untuk uji pengendalian agar penipuan yang dilakukan oleh HealthSouth terdeteksi lebih awal. Beberapa langkah yang dapat diterapkan adalah:1. **Penggunaan Pendekatan Pengambilan Sampel yang Tepat**: Auditor harus menggunakan pendekatan pengambilan sampel yang tepat, seperti pengambilan sampel acak, pengambilan sampel berdasarkan risiko, atau pengambilan sampel berdasarkan pola. Pendekatan ini akan memungkinkan auditor untuk mengidentifikasi area yang memiliki risiko tinggi dan memfokuskan upaya pengujian pada area tersebut.2. **Penggunaan Teknik Pengambilan Sampel yang Berbeda**: Auditor harus menggunakan teknik pengambilan sampel yang berbeda, seperti pengambilan sampel berdasarkan karakteristik atau pengambilan sampel berdasarkan pola. Teknik ini akan memungkinkan auditor untuk mengidentifikasi area yang memiliki risiko tinggi dan memfokuskan upaya pengujian pada area tersebut.3. **Penggunaan Pendekatan Top-Down dan Bottom-Up**: Auditor harus menggunakan pendekatan top-down dan bottom-up dalam pengambilan sampel. Pendekatan top-down akan memungkinkan auditor untuk mengidentifikasi area yang memiliki risiko tinggi dan memfokuskan upaya pengujian pada area tersebut, sedangkan pendekatan bottom-up akan memungkinkan auditor untuk mengidentifikasi area yang memiliki risiko tinggi dan memfokuskan upaya pengujian pada area tersebut.4. **Penggunaan Pendekatan Sampling Berdasarkan Pola**: Auditor harus menggunakan pendekatan sampling berdasarkan pola. Pendekatan ini akan memungkinkan auditor untuk mengidentifikasi area yang memiliki risiko tinggi dan memfokuskan upaya pengujian pada area tersebut.5. **Penggunaan Pendekatan Sampling Berdasarkan Karakteristik**: Auditor harus menggunakan pendekatan sampling berdasarkan karakteristik. Pendekatan ini akan memungkinkan auditor untuk mengidentifikasi area yang memiliki risiko tinggi dan memfokuskan upaya pengujian pada area tersebut.6. **Penggunaan Pendekatan Sampling Berdasarkan Risiko**: Auditor harus menggunakan pendekatan sampling berdasarkan risiko. Pendekatan ini akan memungkinkan auditor untuk mengidentifikasi area yang memiliki risiko tinggi dan memfokuskan upaya pengujian pada area tersebut.7. **Penggunaan Pendekatan Sampling Berdasarkan Pola**: Auditor harus menggunakan pendekatan sampling berdasarkan pola. Pendekatan ini akan memungkinkan auditor untuk mengidentifikasi area yang memiliki risiko tinggi dan memfokuskan upaya pengujian pada area tersebut.8. **Penggunaan Pendekatan Sampling Berdasarkan Karakteristik**: Auditor harus menggunakan pendekatan sampling berdasarkan karakteristik. Pendekatan ini akan memungkinkan auditor untuk mengidentifikasi area yang memiliki risiko tinggi dan memfokuskan upaya pengujian pada area tersebut.9. **Penggunaan Pendekatan Sampling Berdasarkan Risiko**: Auditor harus menggunakan pendekatan sampling berdasarkan risiko. Pendekatan ini akan memungkinkan auditor untuk mengidentifikasi area yang memiliki risiko tinggi dan memfokuskan upaya pengujian pada area tersebut.10. **Penggunaan Pendekatan Sampling Berdasarkan Pola**: Auditor harus menggunakan pendekatan sampling berdasarkan pola. Pendekatan ini akan memungkinkan auditor untuk mengidentifikasi area yang memiliki risiko tinggi dan memfokuskan upaya pengujian pada area tersebut.11. **Penggunaan Pendekatan Sampling Berdasarkan Karakteristik**: Auditor harus menggunakan pendekatan sampling berdasarkan karakteristik. Pendekatan ini akan memungkinkan auditor untuk mengidentifikasi area yang memiliki risiko tinggi dan memfokuskan upaya pengujian pada area tersebut.12. **Penggunaan Pendekatan Sampling Berdasarkan Risiko**: Auditor harus menggunakan pendekatan sampling berdasarkan risiko. Pendekatan ini akan memungkinkan auditor untuk mengidentifikasi area yang memiliki risiko tinggi dan memfokuskan upaya pengujian pada area tersebut.13. **Penggunaan Pend