. Pendekatan apa yang biasa digunakan dalam menyelesaikan masalah untuk pembuatan program?. Sebutkan dan jelaskan macam-macan pendekatan tersebut dan berikan contoh. (15% )

Dalam pembuatan program, beberapa pendekatan umum digunakan untuk menyelesaikan masalah. Pilihan pendekatan bergantung pada kompleksitas masalah, preferensi programmer, dan batasan proyek. Berikut beberapa pendekatan yang umum digunakan:**1. Pendekatan Top-Down (Dekomposisi):*** **Penjelasan:** Pendekatan ini memecah masalah besar menjadi sub-masalah yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Sub-masalah ini kemudian dipecah lagi hingga mencapai level yang sederhana dan mudah diprogram. Proses ini mirip dengan membuat pohon hierarki, di mana masalah utama berada di puncak dan sub-masalah membentuk cabang-cabangnya. Setelah sub-masalah terkecil diselesaikan, solusi digabungkan secara bertahap untuk menyelesaikan masalah utama.* **Contoh:** Misalnya, membuat program untuk mengelola inventaris toko. Masalah utama dapat dipecah menjadi sub-masalah seperti: input data barang, pencarian barang, pengolahan penjualan, dan pembuatan laporan. Setiap sub-masalah ini dapat dipecah lagi menjadi fungsi-fungsi yang lebih spesifik.* **Keuntungan:** Meningkatkan keterbacaan kode, mempermudah debugging, dan memungkinkan pengembangan paralel oleh tim yang berbeda.* **Kerugian:** Membutuhkan perencanaan yang matang di awal dan dapat menjadi kompleks jika tidak dikelola dengan baik.**2. Pendekatan Bottom-Up:*** **Penjelasan:** Pendekatan ini berfokus pada membangun komponen-komponen kecil terlebih dahulu, kemudian menggabungkannya untuk membentuk solusi yang lebih besar. Ini sering digunakan ketika beberapa modul atau fungsi yang sudah ada dapat digunakan kembali.* **Contoh:** Membangun sebuah aplikasi web dengan menggunakan berbagai library atau framework yang sudah tersedia. Setiap library menangani bagian spesifik dari aplikasi (misalnya, library untuk database, library untuk antarmuka pengguna). Programmer kemudian menggabungkan library-library ini untuk membentuk aplikasi yang lengkap.* **Keuntungan:** Efisien jika banyak komponen yang sudah tersedia, memungkinkan penggunaan kembali kode, dan dapat mempercepat proses pengembangan.* **Kerugian:** Membutuhkan pemahaman yang baik tentang komponen-komponen yang digunakan dan bagaimana menggabungkannya. Integrasi antar komponen dapat menjadi kompleks.**3. Pendekatan Berorientasi Objek (Object-Oriented Programming/OOP):*** **Penjelasan:** Pendekatan ini memodelkan masalah sebagai kumpulan objek yang berinteraksi satu sama lain. Setiap objek memiliki atribut (data) dan metode (fungsi) yang beroperasi pada data tersebut. Konsep kunci dalam OOP meliputi abstraksi, enkapsulasi, pewarisan, dan polimorfisme.* **Contoh:** Membuat program simulasi perpustakaan. Objek-objek yang dapat didefinisikan meliputi buku (dengan atribut judul, penulis, ISBN, dll. dan metode seperti meminjamkan buku), anggota perpustakaan (dengan atribut nama, ID anggota, dll. dan metode seperti meminjam dan mengembalikan buku), dan petugas perpustakaan (dengan metode seperti menambahkan buku baru, mengelola anggota, dll.).* **Keuntungan:** Meningkatkan modularitas, reusability, dan maintainability kode. Memudahkan pengembangan program yang kompleks dan besar.* **Kerugian:** Membutuhkan pemahaman yang baik tentang konsep OOP dan dapat menjadi lebih kompleks daripada pendekatan prosedural untuk masalah yang sederhana.**4. Pendekatan Prosedural:*** **Penjelasan:** Pendekatan ini berfokus pada urutan langkah-langkah atau prosedur yang harus diikuti untuk menyelesaikan masalah. Program ditulis sebagai serangkaian instruksi yang dieksekusi secara berurutan.* **Contoh:** Program sederhana untuk menghitung luas persegi panjang. Prosedur yang diikuti adalah: meminta input panjang dan lebar, menghitung luas (panjang x lebar), dan menampilkan hasilnya.* **Keuntungan:** Sederhana dan mudah dipahami untuk masalah yang kecil dan sederhana.* **Kerugian:** Sulit untuk dikelola dan di-maintain untuk program yang besar dan kompleks. Reusability kode rendah.Pilihan pendekatan yang tepat bergantung pada konteks masalah. Seringkali, kombinasi dari beberapa pendekatan digunakan untuk mencapai solusi yang optimal.