tentang Kajian-Najian ke Blaman yang - Ustadz-Ustadz tertentu Dalam kajian tersebut terkadang ada audien bertanya tentang kejadian yang belum ada hukumnya, yang menarik dalam kejadian ini adalah Ustadz atau mubaligh dalam kajian tersebut dengan mudah hukum daripada permasalahan yang ditanyakan dengan tanpa alasan ataupun metode yang digunakan di dalam menentukan hukumny a. Mubaligh tersebut tampakny takut pamornya turun jika tidak bisa menjawab salah satu pertanyaan dari audiennya. Dari kejadian tersebut Bagaimana pendapat anda iika dilihat dari konsep berijtihad hukum

**Dari kejadian tersebut, dapat disimpulkan bahwa mubaligh tersebut mungkin kurang memahami atau tidak mempersiapkan diri dengan baik dalam melakukan ijtihad. Hal ini dapat mengakibatkan ketidakpuasan audiens jika mereka merasa bahwa hukum yang diberikan tidak didasarkan pada argumen yang kuat dan logis. Oleh karena itu, penting bagi seorang mubaligh untuk memastikan bahwa ia memiliki pengetahuan yang cukup dan menggunakan metode yang tepat dalam menetapkan hukum agar pamornya tetap terjaga.

**Dalam konteks berijtihad hukum, terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh seorang mubaligh atau ulama. Ijtihad adalah usaha sungguh-sungguh seorang mujtahid (ulama) untuk menggali dan menetapkan hukum syariat dari sumber-sumber utama Islam terhadap suatu permasalahan yang tidak ada nashnya (teks al-Qur'an atau hadis) secara jelas. Ada beberapa syarat dan prinsip dalam melakukan ijtihad, antara lain:- **Kemampuan Intelektual:** Mujtahid harus memiliki kemampuan intelektual yang tinggi dan memahami bahasa Arab serta konteks historis dari teks-teks suci.- **Kerja Keras dan Ketelitian:** Proses ijtihad memerlukan kerja keras dan ketelitian dalam mengkaji teks-teks dan menemukan analogi yang relevan.- **Kepantasan:** Mujtahid harus hidup pada zaman yang sama dengan masalah yang dihadapi, sehingga ia bisa memahami konteks sosial, ekonomi, dan budaya.- **Kesabaran:** Proses ijtihad sering kali memakan waktu lama dan memerlukan kesabaran.Dalam kasus yang Anda sebutkan, tampak bahwa mubaligh tersebut tidak menggunakan metode yang tepat dalam menentukan hukum dari permasalahan yang ditanyakan oleh audiennya. Ini bisa disebab kurangnya persiapan atau pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip ijtihad.**2.