Bilamana pengembangan produk dilakukan apa maksud dan tujuan dilakukan pengembangan an keinginan Apa yang menjadi dasar dalam pengembangan produk.agar produk sesuai dengan pasar (konsumen) 3. Bagaimana korelasi antara Quality Function Deploymen (QFD) dengan permintaan pasar. 4. Apa yang anda ketahui dengan DFMA.dan apa hubungannya dengan pengembangan produk 5. Manfaat apa yang diperoleh dengan adanya stadrisasi produk. 6. Buatlah perencanaan persediaan bahan yang paling ekonomis jika Sebuah perusahaan manufaktur membutuhkan bahan baaku produksi sebanyak 250.000 unit dengan harga bahan baku per unit Rp. 4.000,- biaya setiap kali pemesanan Rp.200.000 - dan biaya pemeliharaan penyimpanan 25% dari nilai rata2 persediaan Berapakah jumlah pemesanan yang paling ekonomis.Berapa kali pemesanan dalam setahun. Berapa hari sekali dilakukan pemesanan jika !tahun 360 hari 7. PT-ACB"memproduksi suku cadang kendaraan dengan biaya produksi per unit Rp.50.000,kapasitas produksi minimal 40.000 unit per bulan, dengan biaya tetap sebesar RP 1.200.000 .000,-. Hitunglah berapa harga jual pada tingkat total pendapatan penjualan BEP. 8. Berkaitan dengan No.7.Jika perusahaan merencanakan untuk mentargetkan perolehan laba bersih sebesar 35% dari total pendapatan penjualan BEP,berapakah kapasitas produksi dan penjualan untuk

Berikut jawaban atas pertanyaan Anda:**1. Bilamana pengembangan produk dilakukan, apa maksud dan tujuan dilakukan pengembangan produk? Apa yang menjadi dasar dalam pengembangan produk agar produk sesuai dengan pasar (konsumen)?**Pengembangan produk dilakukan ketika ada kebutuhan untuk meningkatkan produk yang sudah ada, menciptakan produk baru, atau merespon perubahan di pasar. Tujuannya adalah untuk meningkatkan daya saing, memenuhi kebutuhan konsumen yang berubah, meningkatkan profitabilitas, dan memperluas pangsa pasar.Dasar pengembangan produk yang sesuai dengan pasar adalah pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan dan keinginan konsumen (market research). Hal ini meliputi:* **Analisis pasar:** Memahami tren pasar, persaingan, dan segmen target.* **Riset konsumen:** Mengidentifikasi kebutuhan, keinginan, preferensi, dan perilaku konsumen melalui survei, wawancara, focus group, dan observasi.* **Analisis SWOT:** Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang terkait dengan produk dan pasar.**2. Bagaimana korelasi antara Quality Function Deployment (QFD) dengan permintaan pasar?**Quality Function Deployment (QFD) adalah metodologi yang digunakan untuk menerjemahkan kebutuhan dan keinginan pelanggan (voice of the customer - VOC) menjadi spesifikasi teknis produk. Korelasinya dengan permintaan pasar sangat kuat karena QFD secara sistematis memastikan bahwa produk yang dikembangkan benar-benar memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. QFD menghubungkan VOC dengan karakteristik desain produk, sehingga memastikan bahwa upaya pengembangan produk terfokus pada hal-hal yang paling penting bagi pelanggan.**3. Apa yang Anda ketahui dengan DFMA, dan apa hubungannya dengan pengembangan produk?**DFMA (Design for Manufacturing and Assembly) adalah pendekatan desain yang mengintegrasikan pertimbangan manufaktur dan perakitan ke dalam proses desain produk. Tujuannya adalah untuk merancang produk yang mudah dan murah untuk diproduksi dan dirakit. Hubungannya dengan pengembangan produk sangat erat karena DFMA membantu mengurangi biaya produksi, meningkatkan kualitas produk, dan mempercepat waktu peluncuran produk ke pasar. Dengan mempertimbangkan aspek manufaktur sejak awal desain, DFMA meminimalkan revisi desain dan masalah produksi yang mahal.**4. Manfaat apa yang diperoleh dengan adanya standarisasi produk?**Standarisasi produk memberikan beberapa manfaat, antara lain:* **Peningkatan kualitas:** Standar memastikan konsistensi kualitas produk.* **Pengurangan biaya:** Standarisasi komponen dan proses produksi dapat mengurangi biaya.* **Peningkatan efisiensi:** Standarisasi memudahkan proses produksi dan distribusi.* **Peningkatan interoperabilitas:** Standar memungkinkan produk dari berbagai produsen untuk bekerja sama.* **Peningkatan kepuasan pelanggan:** Produk yang konsisten dan berkualitas tinggi meningkatkan kepuasan pelanggan.**5. Buatlah perencanaan persediaan bahan yang paling ekonomis jika sebuah perusahaan manufaktur membutuhkan bahan baku produksi sebanyak 250.000 unit dengan harga bahan baku per unit Rp. 4.000,-, biaya setiap kali pemesanan Rp. 200.000,-, dan biaya pemeliharaan penyimpanan 25% dari nilai rata-rata persediaan. Berapakah jumlah pemesanan yang paling ekonomis? Berapa kali pemesanan dalam setahun? Berapa hari sekali dilakukan pemesanan jika 1 tahun = 360 hari?**Ini adalah masalah Economic Order Quantity (EOQ). Rumus EOQ adalah:EOQ = √[(2DS)/H]Dimana:* D = Permintaan tahunan (250.000 unit)* S = Biaya pemesanan per kali (Rp. 200.000)* H = Biaya penyimpanan per unit per tahun (25% x Rp. 4.000 = Rp. 1.000)EOQ = √[(2 * 250.000 * 200.000) / 1.000] = 10.000 unitJumlah pemesanan yang paling ekonomis adalah 10.000 unit per pesanan.Jumlah pemesanan dalam setahun = 250.000 / 10.000 = 25 kaliFrekuensi pemesanan = 360 hari / 25 kali = 14,4 hari ≈ 14 hari sekali.**6. PT "ACB" memproduksi suku cadang kendaraan dengan biaya produksi per unit Rp. 50.000,-, kapasitas produksi minimal 40.000 unit per bulan, dengan biaya tetap sebesar Rp. 1.200.000.000,-. Hitunglah berapa harga jual pada tingkat total pendapatan penjualan BEP.**Break-Even Point (BEP) dalam unit = Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit - Biaya Variabel per Unit)Karena kita mencari harga jual pada BEP, kita perlu memanipulasi rumus tersebut. Misalkan x adalah harga jual per unit:40.000 = 1.200.000.000 / (x - 50.000)40.000(x - 50.000) = 1.200.000.00040.000x - 2.000.000.000 = 1.200.000.00040.000x = 3.200.000.000x = 80.000Harga jual pada tingkat total pendapatan penjualan BEP adalah Rp. 80.000,- per unit.**7. Berkaitan dengan No. 6. Jika perusahaan merencanakan untuk mentargetkan perolehan laba bersih sebesar 35% dari total pendapatan penjualan BEP, berapakah kapasitas produksi dan penjualan untuk mencapai target tersebut?**Total pendapatan penjualan BEP = 40.000 unit x Rp. 80.000/unit = Rp. 3.200.000.000Laba bersih target = 35% x Rp. 3.200.000.000 = Rp. 1.120.000.000Total biaya = Total pendapatan - Laba bersih = Rp. 3.200.000.000 - Rp. 1.120.000.000 = Rp. 2.080.000.000Biaya variabel total = 2.080.000.000 - 1.200.000.000 = Rp. 880.000.000Jumlah unit yang harus diproduksi dan dijual = 880.000.000 / (80.000 - 50.000) = 29.333 unit (dibulatkan menjadi 29.334 unit untuk memastikan laba tercapai)Jadi, kapasitas produksi dan penjualan yang dibutuhkan untuk mencapai target laba bersih 35% dari total pendapatan penjualan BEP adalah sekitar 29.334 unit. Perlu diingat bahwa ini adalah perhitungan sederhana dan faktor lain seperti pajak dan biaya tambahan mungkin perlu dipertimbangkan dalam perencanaan yang lebih komprehensif.