Pertanyaan
Soal 7 Mr. Jhohn Mayere, seorang ekspatriat Australia yang bekerja di Jakarta mengimpor tas wanita dari kulit. Barang diimpor dari Australia menggunakan jasa kiriman melalui PJT Jasa Cepat Sampai dengan nilai pemberitahuan sebesar FOB 1.200 USD Dokumen yang digunakan untuk proses kepabeanan menggunakan Consigment Note (CN) dan dikirim oleh PJT Jasa Cepat kirim ke Sistem Komputer Pelayanan (SKP) Barang Kiriman pada tanggal 17 Pebruari 2020. Pada saat proses penelitian dokumen oleh pejabat bea dan cukai yang menangani barang kiriman, Mr.Jhohn Mayere melaui PJT telah menyampaikan beberapa dokumen dengan data sebagai berikut : Invoice tercantum harga sebesar FOB USD 1.400.-. NPWP tidak ada dalam lampiran Pada AWB tercantum biaya freight sebesar USD 320.- Polis asuransi atas barang tersebut tidak terlampir. Tarif pos tas wanita dari kulit tersebut sesuai BTKI masuk dalam HS4202.11.90 dengan tarif BM: 17,5% PPN: 10% , PPH : 10% Kurs pajak per USD 1=Rp.14.200 Pertanyaan : Hitunglah pungutan impor yang harus dibayar Mr. Jhohn Mayere melalui PJT Jasa Cepat!
Solusi
Jawaban
Berikut perhitungan pungutan impor yang harus dibayar Mr. John Mayere:**1. Nilai CIF:*** Nilai FOB yang tercantum dalam Invoice (yang akan digunakan karena lebih akurat daripada Nilai Pemberitahuan): USD 1.400* Biaya Freight: USD 320* Nilai CIF = FOB + Freight = USD 1.400 + USD 320 = USD 1.720**2. Konversi ke Rupiah:*** Nilai CIF dalam Rupiah = USD 1.720 x Rp 14.200/USD = Rp 24.384.000**3. Perhitungan Bea Masuk (BM):*** BM = 17,5% x Rp 24.384.000 = Rp 4.267.000**4. Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN):*** PPN = 10% x Rp 24.384.000 = Rp 2.438.400**5. Perhitungan Pajak Penghasilan (PPH):*** PPH = 10% x Rp 24.384.000 = Rp 2.438.400**6. Total Pungutan Impor:*** Total Pungutan Impor = BM + PPN + PPH = Rp 4.267.000 + Rp 2.438.400 + Rp 2.438.400 = Rp 9.143.800**Kesimpulan:**Total pungutan impor yang harus dibayar Mr. John Mayere melalui PJT Jasa Cepat adalah **Rp 9.143.800**. Perlu diingat bahwa perhitungan ini didasarkan pada informasi yang diberikan. Ketidaksesuaian data antara nilai pemberitahuan dan invoice, serta ketidaklengkapan dokumen (NPWP dan polis asuransi) dapat berpotensi menimbulkan masalah dan biaya tambahan dalam proses kepabeanan.