Berikut merupakan rincian biaya yang akan dikeluarkan setiap Minggunya jika kalian ingin memproduksi es lilin. Berikut daftranya Bahan baku Penggunaan dalam 1 Minggu Harga 1 Air 100 liter Rp. 1500// liter 2 Gula 20kg Rp. 14.000//kg 3 Pasta/pewarna 30 botol Rp. 3.000// botol 4 Susu 20 kaleng Rp. 12.000//kaleng 5. Plasik sedang 500 lembar Rp. 150// lembar 6. Listrik 1 bulan Rp. 150.000// bulan Bahan baku Penggunaan dalam 1 Minggu Harga 1 Air 100 liter Rp. 1500// liter 2 Gula 20kg Rp. 14.000//kg 3 Pasta/pewarna 30 botol Rp. 3.000// botol 4 Susu 20 kaleng Rp. 12.000//kaleng 5. Plasik sedang 500 lembar Rp. 150// lembar 6. Listrik 1 bulan Rp. 150.000// bulan Soal nomor 1 dan 2 . Berdasarkan tabel biaya diatas, Hitunglah berapa biaya yang akan kalian perlukan untuk memproduksi es lilin selama 1 bulan, jika kalian ingin membuat es lilin sebanyak 2.000 bungkus? Jika kalian ingin mendapatkan keuntung sebesar 30% per bungkusnya, berapa harga yang harus kalian tawarkan untuk konsumen?

1. Rp. 985.0002. Rp. 640 atau Rp. 650

1. Untuk menghitung biaya produksi es lilin selama 1 bulan, kita harus menghitung total biaya dari semua bahan baku dan utilitas yang digunakan. Biaya total untuk setiap item dihitung dengan mengalikan jumlah penggunaan dengan harga per unit. Karena listrik dibayar per bulan, biaya listrik tetap sama tidak peduli berapa banyak es lilin yang diproduksi. Setelah menghitung total biaya untuk setiap item, kita menjumlahkannya untuk mendapatkan biaya total per bulan. - Air: 100 liter x Rp. 1500/liter = Rp. 150.000 - Gula: 20 kg x Rp. 14.000/kg = Rp. 280.000 - Pasta/pewarna: 30 botol x Rp. 3.000/botol = Rp. 90.000 - Susu: 20 kaleng x Rp. 12.000/kaleng = Rp. 240.000 - Plastik sedang: 500 lembar x Rp. 150/lembar = Rp. 75.000 - Listrik: Rp. 150.000/bulan Total biaya per bulan = Rp. 150.000 + Rp. 280.000 + Rp. 90.000 + Rp. 240.000 + Rp. 75.000 + Rp. 150.000 = Rp. 985.0002. Untuk menentukan harga jual per bungkus es lilin agar mendapatkan keuntungan sebesar 30%, pertama kita harus mengetahui biaya produksi per bungkus. Biaya produksi per bungkus dihitung dengan membagi total biaya bulanan dengan jumlah bungkus yang diproduksi. Setelah mendapatkan biaya produksi per bungkus, kita menambahkan 30% dari biaya tersebut sebagai keuntungan. - Biaya produksi per bungkus = Total biaya bulanan / Jumlah bungkus = Rp. 985.000 / 2000 bungkus = Rp. 492.5 per bungkus - Keuntungan per bungkus = 30% dari biaya produksi per bungkus = 30% x Rp. 492.5 = Rp. 147.75 - Harga jual per bungkus = Biaya produksi per bungkus + Keuntungan per bungkus = Rp. 492.5 + Rp. 147.75 = Rp. 640.25 Karena biasanya harga jual dibulatkan, harga jual per bungkus yang disarankan adalah Rp. 640 atau Rp. 650.