4. Balok A yang berada di atas lantai licin dihubungkan dengan Balok B dengan seutas tali melalui sebuah katrol berbentuk silinder pejal seperti pada Gambar Jika m_(A)=2kg,m_(B)=4 kg, tentukan: a. Besar anguler (sudut) katrol. b. Besar percepatan linier sistem c. Energi kinetic sistem setelah bergerak selama I detik. 5. Sebuah batang homogen bermassa 20 kg , bersandar pada sebuah dinding licin setinggi 12 m dan ujung lainnya bertumpu pada lantai kasar sejauh 5 m seperti pada Gambar. Sebuah balok bermassa 5 kg akan digantungkan pada batang, jika koefisien gesekan statis antara batang dan lantai adalah 0,2 tentukan posisi maksimum pada batang dimana balok bisa digantung sebelum batang tepat akan tergelincir.

a. Percepatan anguler (sudut) katrol adalah 2 rad/s^2b. Percepatan linier sistem adalah 2 m/s^2c. Energi kinetik sistem setelah bergerak selama 1 detik adalah 10 J

a. Percepatan anguler (sudut) katrol dapat dihitung dengan rumus a = (m2 - m1) / (m1 + m2) * g / r, dimana m1 dan m2 adalah massa balok A dan B, g adalah percepatan gravitasi, dan r adalah jari-jari katrol. Dengan memasukkan nilai-nilai yang diberikan, kita mendapatkan a = (4 kg - 2 kg) / (2 kg + 4 kg) * 9.8 m/s^2 / 0.1 m = 2 rad/s^2.b. Percepatan linier sistem dapat dihitung dengan rumus a = m * a, dimana m adalah massa total sistem dan a adalah percepatan anguler. Dengan memasukkan nilai-nilai yang diberikan, kita mendapatkan a = (2 kg + 4 kg) * 2 rad/s^2 = 2 m/s^2.c. Energi kinetik sistem setelah bergerak selama 1 detik dapat dihitung dengan rumus Ek = 0.5 * m * v^2, dimana m adalah massa total sistem dan v adalah kecepatan sistem. Dengan memasukkan nilai-nilai yang diberikan, kita mendapatkan Ek = 0.5 * (2 kg + 4 kg) * (2 m/s^2 * 1 s)^2 = 10 J.