1. Jelaskan perbedaan pengertian PPN ditanggung pemerintah dan PPN dibebaskan? Bagaimana konsekuensi bagi PKP yang menyerahkan kepada konsumen akhir 2. PT. A pada saat membeli barang baik dalam bentuk persediaan atau aset tetap termasuk membayar pajak. Jelaskan bagaimana perlakukan akuntansi terkait dengan PPN, PPnBM dan pajak/bea lainnya yang dibayarkan entitas pada saat membeli persediaan atau aset tetap! 3. Sebuah PKP memiliki kebijakan untuk melakukan pembayaran PPN pada saat penjualan tersebut dibayar oleh pelanggan Saat ini penjualan perusahaan terbagi menjadi tiga kategori, penjualan tunai kepada pelanggan retail, penjualan kredit terbatas (jangka waktu maksimum satu bulan) kepada pelanggan baru dan penjualan kredit (jangka waktu tergantung negosiasi, rata-rata 2-3 bulan) kepada pelanggan utama Untuk menghindari masalah, faktur pajak dibuat pada saat pembayaran (dibuat tanggal faktur pajak berbeda dengan tanggal penjualan). Perusahaan dapat efisien mengelola pembayaran PPN dengan sistem ini. Untuk piutang yang tidak tertagih karena pembayarannya belum dilakukan tidak dibuatkan faktur pajak Pelanggan tidak merasa bermasalah dengan sistem yang diterapkan perusahaan. Jelaskan pendapa Anda terkait dengan praktik yang dilakukan PKP ini. Berikan saran atas kebijakan penjualan perusahaan. 4. Jelaskan perbedaan mekanisme PPNXXX atas penyerahan barang/jasa yang pajaknya dibebaskan, pajak tidak dipungut dan penyerahan barang/jasa kepada pemungut. 5. Apakah yang dimaksud dengan penyerahan BKP/KP kepada pemungut dan bagaimana mekanisme PPNnya? Menurut Anda apakah secara akuntansi PPN kepada pemungut harus dicatat sebagai pajak keluaran jelaskan beserta argument dan ilustrasinya?

1. PPN ditunggung pemerintah berarti pemerintah bertanggung jawab atas pemungutan dan pembayaran PPN, sedangkan PPN dibebaskan berarti pemerintah memberikan kewenangan kepada PKP untuk memungut dan membayar PPN. Konsekuensi bagi PKP yang menyerahkan kepada konsumen akhir adalah mereka harus memastikan bahwa konsumen membayar PPN yang seharusnya.2. Perlakuan akuntansi terkait dengan PPN, PPnBM, dan pajak/bea lainnya yang dibayarkan entitas pada saat membeli persediaan atau aset tetap adalah sebagai beban pembelian yang akan dikurangkan dari harga pembelian.3. Praktik yang dilakukan PKP ini tampaknya efisien dan memudahkan pengelolaan pembayaran PPN. Namun, harus ada kontrol ketat untuk memastikan bahwa semua transaksi dicatat dengan benar dan tidak ada kecurangan. Saran untuk kebijakan penjualan perusahaan adalah memastikan bahwa semua transaksi dicatat dengan benar dan transparan.4. Mekanisme PPN atas penyerahan barang/asa yang pajaknya dibebaskan adalah pemerintah memberikan kewenangan kepada PKP untuk memungut dan membayar PPN. Pajak tidak dipungut berarti pemerintah tidak memberikan kewenangan kepada PKP untuk memungut PPN. Penyerahan barang/jasa kepada pemungut berarti pemerintah memberikan kewenangan kepada PKP untuk memungut dan membayar PPN.5. Penyerahan BKP/JKP kepada pemungut berarti pemerintah memberikan kewenangan kepada PKP untuk memungut dan membayar PPN. Mekanisme PPNnya adalah PKP memungut PPN dari pembeli dan membayarnya kepada pemerintah. Menurut saya, secara akuntansi PPN kepada pemungut harus dicatat sebagai pajak keluaran karena PKP telah memungut dan membayar PPN kepada pemerintah.

1. PPN ditunggung pemerintah berarti pemerintah bertanggung jawab atas pemungutan dan pembayaran PPN. Ini berarti pemerintah yang memungut PPN dari konsumen dan membayarnya kepada pemerintah. Sedangkan PPN dibebaskan berarti pemerintah memberikan kewenangan kepada PKP untuk memungut dan membayar PPN. Ini berarti PKP yang memungut PPN dari konsumen dan membayarnya kepada pemerintah. Konsekuensi bagi PKP yang menyerahkan kepada konsumen akhir adalah mereka harus memastikan bahwa konsumen membayar PPN yang seharusnya.2. Perlakuan akuntansi terkait dengan PPN, PPnBM, dan pajak/bea lainnya yang dibayarkan entitas pada saat membeli persediaan atau aset tetap adalah sebagai beban pembelian yang akan dikurangkan dari harga pembelian. Ini berarti jika entitas membeli barang dengan harga Rp100 juta dan membayar PPN sebesar Rp10 juta, maka harga pembelian yang akan dicatat adalah Rp90 juta.