Salah satu upaya pengendalian risiko bahaya dengan mengatur sistem kerja secara administrative untuk meminimalkan kondisi dan perilaku yang tidak aman saat perawat melakukan pemberian obat intravena adalah __ a. Membuat prosedur kerja memberikan obat intravena b. Menggunakan APD saat memberikan obat intravena c. Membuat alarm atau sensor deteksi cairan infus habis d. Menggantispuityang digunakan perawat dengan kualitas dan standar terbaik e. Mengkonsultasikan kembali ke Dokter untuk mengganti obat intravena menjadi per oral

Jawaban yang paling tepat adalah **a. Membuat prosedur kerja memberikan obat intravena**. Berikut penjelasannya:* **Prosedur kerja yang terstruktur** memberikan panduan yang jelas dan terstandarisasi untuk setiap langkah dalam pemberian obat intravena. Ini membantu meminimalkan kesalahan manusia dan memastikan bahwa semua langkah keamanan dijalankan dengan benar.Mari kita lihat mengapa pilihan lainnya kurang tepat:* **b. Menggunakan APD saat memberikan obat intravena:** APD penting untuk melindungi perawat dari paparan cairan tubuh, tetapi tidak secara langsung mengatasi risiko bahaya dalam proses pemberian obat intravena.* **c. Membuat alarm atau sensor deteksi cairan infus habis:** Ini adalah sistem keamanan yang baik, tetapi tidak mengatasi masalah perilaku dan kondisi yang tidak aman yang mungkin terjadi selama proses pemberian obat.* **d. Mengganti spuit yang digunakan perawat dengan kualitas dan standar terbaik:** Spuit yang berkualitas penting, tetapi tidak mengatasi masalah utama dalam pengendalian risiko bahaya.* **e. Mengkonsultasikan kembali ke Dokter untuk mengganti obat intravena menjadi per oral:** Ini adalah tindakan yang mungkin diperlukan dalam beberapa kasus, tetapi tidak merupakan solusi administratif untuk pengendalian risiko bahaya dalam pemberian obat intravena.**Kesimpulan:**Membuat prosedur kerja yang terstruktur untuk pemberian obat intravena adalah langkah administratif yang paling efektif untuk meminimalkan kondisi dan perilaku yang tidak aman. Prosedur ini harus mencakup langkah-langkah keamanan yang jelas, seperti verifikasi identitas pasien, perhitungan dosis, dan pemantauan reaksi pasien.