Pemerintah Desa Oebaki Mubasir: Kritik Warga Setempat

Pemerintah Desa (DD) di Desa Oebaki, Kecamatan Noebeba, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur, telah menuai kritik keras dari warga setempat. Mereka menilai bahwa banyak proyek dan bantuan yang dikerjakan oleh pemerintah desa tidak sesuai dengan tujuan dan tidak transparan.

Selama beberapa tahun terakhir, pemerintah desa yang dipimpin oleh Lodo Fokus Fallo dinilai tertutup dalam proses pembangunan. Menurut Marten Sakan, salah satu korban masyarakat, program yang dikerjakan oleh pemerintah desa bersifat pemberdayaan ternak. Program ini menjanjikan bahwa ternak yang diberikan kepada masyarakat untuk memelihara sebanyak 5 ekor sapi dengan jumlah per ekor 5 juta rupiah.

Namun, pada tahun 2021, pemerintah desa tidak memberikan sapi 5 ekor kepada masyarakat seperti yang dijanjikan, sehingga program ini tidak transparan dan tidak efektif. Marten menganggap program ini sebagai mubasir dan merasa kesal karena tidak sesuai dengan hasil kesatan.

Selain itu, ada BUMDES sejak tahun 2017 yang mengelola dana sebanyak tiga puluh enam juta, di tahun 2018 sebanyak enam puluh delapan juta, dan di tahun 2019 sebanyak seratus lima puluh juta. Dana ini dikelola oleh pemerintah desa Oebaki untuk beberapa program seperti Batang Merah Simpan Pinjam, hasil bumi, tenda, dan lain-lain. Dana ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas ekonomi di desa dengan mengurangi harga barang-barang seperti beras, kopi, gula, gula pasir, minyak, dan lain-lain. Namun, pengurus BUMDES atas nama Efi Nubatonis mengelola dana ratusan juta, dan dana yang dikelola oleh pengurus ini digelapkan sehingga masyarakat tidak tahu dana itu berlaku atau tidak.

Kritik warga setempat terhadap pemerintah desa Oebaki menunjukkan kebutuhan untuk transparansi dan akuntabilitas yang lebih besar dalam pengelolaan dana dan program. Pemerintah desa harus memastikan bahwa proyek dan bantuan mereka sesuai dengan tujuan dan transparan agar dapat memberikan manfaat yang maksimal kepada masyarakat.