Mengapa Tegangan pada R3 adalah 60 Volt?

Dalam rangkaian listrik, tegangan adalah perbedaan potensial antara dua titik dalam rangkaian. Tegangan ini dapat diukur menggunakan alat yang disebut voltmeter. Dalam kasus ini, kita perlu menentukan tegangan pada resistor R3.

Resistor R3 adalah salah satu elemen dalam rangkaian yang memiliki resistansi tertentu. Resistansi adalah ukuran seberapa besar hambatan yang ditimbulkan oleh resistor terhadap aliran arus listrik. Semakin besar resistansi, semakin besar tegangan yang jatuh pada resistor tersebut.

Dalam gambar yang diberikan, kita diberikan pilihan tegangan yang mungkin jatuh pada R3, yaitu 50 Volt, 60 Volt, 70 Volt, 80 Volt, dan 90 Volt. Untuk menentukan tegangan yang benar, kita perlu mempertimbangkan sifat-sifat rangkaian dan hukum-hukum listrik yang berlaku.

Salah satu hukum listrik yang relevan dalam kasus ini adalah hukum Ohm. Hukum Ohm menyatakan bahwa arus listrik yang mengalir melalui suatu resistor proporsional terhadap tegangan yang diterapkan pada resistor tersebut, dengan konstanta proporsionalnya adalah resistansi. Dalam rumus matematis, hukum Ohm dapat dituliskan sebagai V = I * R, di mana V adalah tegangan, I adalah arus, dan R adalah resistansi.

Dalam kasus ini, kita tidak diberikan informasi tentang arus yang mengalir melalui rangkaian. Namun, kita dapat berasumsi bahwa arus yang mengalir melalui rangkaian adalah konstan. Oleh karena itu, kita dapat menggunakan hukum Ohm untuk menentukan tegangan pada R3.

Dalam rumus V = I * R, kita dapat menggantikan I dengan arus konstan yang mengalir melalui rangkaian. Dalam hal ini, kita dapat mengabaikan faktor arus dan hanya fokus pada resistansi R3. Jadi, rumus yang kita gunakan adalah V = R3.

Dalam pilihan yang diberikan, hanya ada satu nilai tegangan yang sesuai dengan resistansi R3. Nilai tersebut adalah 60 Volt. Oleh karena itu, tegangan pada R3 adalah 60 Volt.

Dalam kesimpulan, tegangan pada R3 adalah 60 Volt berdasarkan hukum Ohm dan resistansi R3.