Bagaimana Panitia Sembilan Menentukan Nama 'Pancasila' sebagai Dasar Negara?

Pada tanggal 1 Juni 1945, di tengah hiruk pikuk perjuangan kemerdekaan Indonesia, sebuah momen penting terjadi di Jakarta. Sembilan tokoh bangsa, yang kemudian dikenal sebagai Panitia Sembilan, berkumpul untuk merumuskan dasar negara yang akan menjadi pondasi bagi negara Indonesia yang merdeka. Pertemuan ini menjadi titik awal lahirnya Pancasila, sebuah ideologi yang hingga kini menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia. Namun, bagaimana Panitia Sembilan menentukan nama "Pancasila" sebagai dasar negara?

Mencari Nama yang Tepat

Panitia Sembilan, yang terdiri dari tokoh-tokoh terkemuka seperti Ir. Soekarno, Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebardjo, menyadari pentingnya memiliki dasar negara yang kuat dan kokoh. Mereka berdiskusi panjang lebar, membahas berbagai konsep dan ideologi yang dapat menjadi landasan bagi negara Indonesia. Setelah melalui proses diskusi yang intens, mereka akhirnya sepakat untuk menggunakan lima prinsip dasar yang dirumuskan oleh Ir. Soekarno, yang kemudian dikenal sebagai Pancasila.

"Pancasila" sebagai Nama yang Tepat

Namun, masalah baru muncul. Mereka masih belum menemukan nama yang tepat untuk lima prinsip dasar tersebut. Beberapa nama sempat diusulkan, seperti "Dasar Negara" atau "Lima Prinsip". Namun, nama-nama tersebut dianggap kurang tepat dan tidak mencerminkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam lima prinsip tersebut.

Akhirnya, Ir. Soekarno mengusulkan nama "Pancasila". Nama ini diambil dari bahasa Sanskerta, yang berarti "lima sila" atau "lima prinsip". Nama ini dianggap tepat karena mencerminkan jumlah prinsip dasar yang dirumuskan, yaitu lima. Selain itu, nama "Pancasila" juga memiliki makna filosofis yang mendalam, yaitu "lima dasar" atau "lima pedoman".

Penerimaan "Pancasila"

Usulan Ir. Soekarno disambut baik oleh anggota Panitia Sembilan lainnya. Mereka sepakat bahwa "Pancasila" adalah nama yang tepat untuk lima prinsip dasar yang telah mereka rumuskan. Nama ini dianggap mudah diingat, memiliki makna yang mendalam, dan mencerminkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam lima prinsip tersebut.

Kesimpulan

Proses penentuan nama "Pancasila" sebagai dasar negara merupakan momen penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Panitia Sembilan, melalui diskusi yang panjang dan mendalam, akhirnya sepakat untuk menggunakan nama "Pancasila" yang diusulkan oleh Ir. Soekarno. Nama ini dianggap tepat karena mencerminkan jumlah prinsip dasar yang dirumuskan, memiliki makna filosofis yang mendalam, dan mudah diingat. Sejak saat itu, Pancasila menjadi dasar negara Indonesia dan menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia dalam membangun negara yang adil, makmur, dan sejahtera.