Saat Ria Pingsan di Pangkuan Shani **

Matahari sore menyinari halaman rumah dengan hangat. Ria, gadis kecil berambut panjang, berlari-lari mengejar kupu-kupu. Tawa riangnya bergema di udara, membuat Shani, sang kakak, tersenyum. Shani duduk di teras, membaca buku kesukaannya. Tiba-tiba, Ria berlari ke arah Shani, wajahnya pucat pasi. "Kak, aku pusing..." ucapnya terengah-engah. Shani langsung berdiri, khawatir. Ria terhuyung, tubuhnya lemas. Shani sigap menopang tubuh adiknya, memeluknya erat. Ria pingsan di pangkuan Shani. Shani panik. Ia memanggil ibu dengan suara terbata-bata. Ibu langsung berlari menghampiri mereka. Ibu memeriksa Ria dengan lembut, lalu menggendongnya ke dalam rumah. Shani mengikuti di belakang, hatinya berdebar kencang. Ia takut melihat Ria pingsan. Ia selalu menjaga Ria, melindungi adiknya dari bahaya. Namun, kali ini, ia merasa tak berdaya. Ibu menenangkan Shani, "Tenang, sayang. Ria hanya kelelahan. Dia akan baik-baik saja." Shani menghela napas lega. Ia memeluk Ria erat, berharap adiknya segera pulih. Ia berjanji akan selalu menjaga Ria, melindungi adiknya dari segala bahaya. Wawasan:** Kejadian ini mengajarkan Shani tentang pentingnya menjaga kesehatan dan memperhatikan kondisi adiknya. Ia menyadari bahwa kasih sayang dan perhatian adalah kunci untuk menjaga hubungan yang erat dengan orang yang dicintai.