Unsur Pembangun dalam Teks Negosiasi

Dalam teks negosiasi "Membeli Sepeda", terdapat beberapa unsur pembangun yang dapat diamati. Teks ini melibatkan dua partisipan, yaitu Dikta dan Rafki, yang saling berinteraksi dalam proses negosiasi harga sepeda. Melalui percakapan mereka, kita dapat melihat bagaimana unsur pembangun seperti pengajuan, penawaran, dan argumen logis digunakan dalam teks negosiasi ini. Pertama, Dikta sebagai pembeli menyampaikan pengajuan awalnya kepada Rafki. Dia menyatakan minatnya untuk membeli sepeda MTB 26 Specialed yang Rafki miliki. Pengajuan ini menjadi titik awal dari proses negosiasi. Kemudian, Rafki sebagai penjual memberikan penawaran awal dengan menyebutkan harga sepeda yang pernah ditawar oleh orang lain, yaitu Rp12.000.000,00. Namun, Dikta mengungkapkan bahwa harga tersebut terlalu mahal baginya dan menyampaikan argumen bahwa dia ingin membeli sepeda untuk digunakan sendiri, bukan untuk dijual kembali. Dalam proses negosiasi ini, kedua partisipan menggunakan argumen logis. Dikta menyampaikan argumen bahwa dia ingin membeli perlengkapan keselamatan tambahan untuk bersepeda, sehingga dia menawarkan harga Rp11.000.000,00. Rafki kemudian menawarkan harga Rp11.500.000,00 sebagai tanggapan atas argumen Dikta. Akhirnya, setelah beberapa tawar-menawar, mereka mencapai kesepakatan harga Rp11.000.000,00 dan Dikta mentransfer uangnya kepada Rafki. Dalam teks negosiasi ini, dapat dilihat bahwa kedua partisipan melakukan negosiasi dengan argumen yang logis. Mereka saling mengajukan pengajuan dan penawaran, serta menggunakan argumen yang relevan dengan kebutuhan dan preferensi masing-masing. Proses negosiasi ini mencerminkan bagaimana unsur pembangun dalam teks negosiasi dapat digunakan untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Dengan demikian, melalui teks negosiasi "Membeli Sepeda", kita dapat memahami dan mengamati unsur pembangun dalam sebuah teks negosiasi. Proses negosiasi yang terjadi antara Dikta dan Rafki menunjukkan bagaimana pengajuan, penawaran, dan argumen logis digunakan dalam mencapai kesepakatan harga sepeda.