Tata Cara Pembacaan Replik, Duplik, dan Tanggapan dalam Persidangan

Tata cara pembacaan replik dalam persidangan mengacu pada prosedur yang harus diikuti oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) setelah siap dengan repliknya. Setelah JPU membacakannya, hakim ketua memberi kesempatan pada terdakwa atau penasihat hukum untuk mengajukan duplik sesuai dengan tata cara yang sama seperti pembacaan requisitoir.

Selanjutnya, setelah duplik diajukan/dibacakan oleh terdakwa/PH, hakim ketua dapat memberikan kesempatan pada penuntut umum untuk mengajukan tanggapan sekali lagi (rereplik), di mana terdakwa dan penasihat hukum juga diberikan kesempatan sekali lagi untuk menanggapi (reduplik). Proses ini memungkinkan kedua belah pihak untuk merespons argumen lawan secara adil.

Setelah semua tahapan tersebut selesai, hakim ketua sidang bertanya kepada para pihak yang hadir apakah ada hal-hal lain yang akan diajukan dalam pemeriksaan. Apabila JPU dan terdakwa/PH menganggap telah cukup, maka hakim menyatakan bahwa "pemeriksaan dinyatakan ditutup". Selanjutnya, hakim menjelaskan bahwa acara sidang selanjutnya adalah pembacaan putusan dan meminta agar sidang ditunda untuk beberapa waktu guna mempersiapkan konsep putusannya.

Dengan demikian, tata cara pembacaan replik, duplik, dan tanggapan dalam persidangan merupakan bagian integral dari proses peradilan yang memastikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.