Akibat Buruk Marah dan Cara Menahanny

Marah adalah emosi yang sering dialami oleh manusia, terutama ketika menghadapi situasi yang tidak menyenangkan atau menegangkan. Namun, penting untuk diingat bahwa marah dapat memberikan dampak buruk bagi diri sendiri dan orang lain. Dalam artikel ini, kita akan membahas akibat buruk marah dan cara menahannya. Akibat buruk marah bagi diri sendiri antara lain: 1. Tidak dapat berpikir tenang dalam menghadapi permasalahan: Marah dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk berpikir jernih dan membuat keputusan yang tepat. Hal ini dapat memperburuk situasi dan membuat masalah semakin kompleks. 2. Tidak dapat meredam tekanan darah tinggi: Marah dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi. Hal ini dapat mengancam kesehatan jantung dan organ-organ vital dalam tubuh. 3. Kesehatan jasmani dan rohani terganggu: Marah dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan fisik dan mental. Hal ini dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi yang mempengaruhi kualitas hidup seseorang. 4. Kecehalaan dapat menimbulkan orang lain: Marah dapat menyebabkan seseorang menjadi kecehalaan dan membuat orang lain merasa tidak dihargai atau dihina. Hal ini dapat menyebabkan konflik dan memperburuk hubungan interpersonal. 5. Dapat mengganggu: Marah dapat mengganggu fokus dan produktivitas seseorang. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kinerja dan mengganggu kehidupan sehari-hari. 6. Dapat menimbulkan kerugian materiil: Marah dapat menyebabkan seseorang melakukan tindakan anarkis atau merusak properti. Hal ini dapat menyebabkan kerugian materiil dan memperburuk situasi. Cara menahan marah antara lain: 1. Membaca doa istiadzah: Salah satu cara efektif untuk menenangkan hati yang marah adalah dengan membaca doa istiadzah. Dengan membaca doa 'awuz, kita dapat berlindung kepada Allah dan menghindari godaan setan. Hal ini dapat membantu kita untuk mengendalikan emosi dan menghilangkan bara api amarah di hati kita. 2. Menjaga lisan dengan diam: Ketika sedang emosi, hal yang paling sulit untuk dikendalikan adalah perkataan yang keluar dari mulut. Oleh karena itu, sebaiknya diam dan tidak mengeluarkan kata-kata kasar atau menyinggung. 3. Mengubah posisi: Jika marah dengan posisi berdiri, maka duduklah. Dan jika marah dengan posisi duduk, maka berbaringlah. Hal ini sesuai hadis dari Abu Dzar r.a yang menasihatkan untuk mengubah posisi ketika marah. 4. Mengucap istighfar: Marah dapat diatasi dengan mengucap kalimat istighfar. Dengan mengucap istighfar, kita dapat memohon pengampunan dan menghilangkan hati-hati yang penuh duri. 5. Mengendalikan emosi dengan cara alternatif: Selain mengucap istighfar, kita juga dapat mengendalikan emosi dengan cara alternatif seperti berolahraga, meditasi, atau berbicara dengan orang yang dipercaya. Dalam kesimpulannya, marah dapat memberikan dampak buruk bagi diri sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, penting untuk menahan marah dengan cara yang efektif. Dengan membaca doa istiadzah, menjaga lisan dengan diam, mengubah posisi, mengucap istighfar, dan mengendalikan emosi dengan cara alternatif, kita dapat mengendalikan emosi dan menghindari dampak buruk marah. Mari kita berusaha untuk selalu tenang dan damai dalam menghadapi situasi yang menegangkan.