Perundungan Fisik di Dunia Digital: Realitas yang Tak Terlihat **

Perundungan fisik di dunia digital mungkin terdengar paradoks, namun realitanya, bentuk perundungan ini semakin marak dan berbahaya. Meskipun tidak melibatkan kontak fisik langsung, perundungan ini dapat berdampak serius pada korban, baik secara fisik maupun mental. Salah satu contoh nyata adalah cyberbullying melalui platform game online. Bayangkan seorang pemain game yang terus menerus dihina, diancam, atau bahkan di-hack akunnya oleh pemain lain. Perilaku ini dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan bahkan depresi pada korban. Mereka mungkin merasa terisolasi, takut untuk bermain game, dan bahkan mengalami gangguan tidur. Contoh lainnya adalah penggunaan aplikasi pesan instan untuk menyebarkan informasi pribadi atau gambar yang memalukan. Bayangkan seorang remaja yang fotonya diedit dan disebarluaskan tanpa izinnya. Aksi ini dapat menyebabkan rasa malu, kehilangan kepercayaan diri, dan bahkan ancaman terhadap keselamatan fisik. Korban mungkin merasa tertekan, takut untuk berinteraksi dengan orang lain, dan bahkan mengalami gangguan makan. Perundungan fisik di dunia digital juga dapat terjadi melalui platform media sosial**. Bayangkan seorang pengguna yang dihina, di-bully, atau bahkan diancam melalui komentar, pesan pribadi, atau postingan di media sosial. Perilaku ini dapat menyebabkan rasa takut, cemas, dan bahkan depresi. Korban mungkin merasa terisolasi, takut untuk menggunakan media sosial, dan bahkan mengalami gangguan tidur. Penting untuk diingat bahwa perundungan fisik di dunia digital bukanlah hal yang sepele. Perilaku ini dapat berdampak serius pada korban, baik secara fisik maupun mental. Oleh karena itu, kita perlu meningkatkan kesadaran tentang bentuk perundungan ini dan mengambil langkah-langkah untuk mencegahnya. Kita juga perlu memberikan dukungan kepada korban dan membantu mereka untuk mengatasi trauma yang mereka alami.