Menyentuh Hijau Kembali: Kisah Penanaman Rumput di Lapangan Sekolah **

Matahari pagi menyinari lapangan sekolah yang tampak kusam. Rumput-rumput kering dan tanah yang retak menjadi pemandangan yang biasa. Anak-anak bermain dengan hati-hati, menghindari area yang gersang. "Kapan lapangan kita akan hijau lagi?" tanya Rara, seorang siswi kelas 5, kepada Pak Beni, guru olahraga. Pak Beni tersenyum, "Kita akan menanam rumput baru, Rara. Ini adalah proyek kita bersama untuk mengembalikan lapangan sekolah yang hijau dan segar." Semangat anak-anak pun membara. Mereka bersemangat membantu Pak Beni menyiapkan tanah, menanam bibit rumput, dan menyiramnya dengan penuh kasih sayang. Hari demi hari, mereka merawat rumput dengan telaten. Menyiramnya di pagi dan sore hari, membersihkan rumput liar, dan mencabut gulma. Perlahan tapi pasti, tunas-tunas hijau mulai muncul. Rumput-rumput muda tumbuh dengan subur, menghijaukan kembali lapangan sekolah. "Lihat, Rara! Lapangan kita sudah hijau lagi!" seru Beni, teman sekelas Rara. Rara tersenyum lebar. "Ya, lapangan kita sudah hijau lagi! Kita semua bersemangat merawatnya." Kegembiraan menyelimuti seluruh sekolah. Lapangan sekolah yang hijau kembali menjadi tempat bermain yang menyenangkan. Anak-anak bermain dengan riang, berlari-lari, dan tertawa lepas. Penanaman rumput di lapangan sekolah bukan hanya tentang mengembalikan keindahan, tetapi juga tentang membangun rasa tanggung jawab dan kepedulian terhadap lingkungan. Anak-anak belajar bahwa dengan kerja keras dan kesabaran, mereka dapat menciptakan perubahan positif di sekitar mereka. Pesan:** Kisah ini mengajarkan kita bahwa dengan kerja sama dan semangat, kita dapat menciptakan perubahan positif di sekitar kita. Menanam rumput di lapangan sekolah bukan hanya tentang mengembalikan keindahan, tetapi juga tentang membangun rasa tanggung jawab dan kepedulian terhadap lingkungan.