Jalannya Pemberontakan APRIS di Makassar

Pada tanggal 5 April pukul 05.00 pagi, Andi Azis dan pasukannya, dengan bantuan Koninklijk Leger (Tentara Kerajaan/Tentara Belanda) dan KNIL, melancarkan serangan terhadap markas APRIS di Makassar. Serangan ini berhasil menguasai markas APRIS dan Kota Makassar. Selama serangan ini, beberapa perwira APRIS ditawan, termasuk Letkol A.J. Mokoginta, dan beberapa prajurit APRIS tewas.

Dalam pemberontakan ini, Andi Azis dan pasukannya berhasil mengambil alih kendali atas markas APRIS di Makassar. Serangan ini juga didukung oleh Koninklijk Leger dan KNIL, yang membantu dalam mengalahkan pasukan APRIS. Selama serangan ini, beberapa perwira APRIS ditawan, termasuk Letkol A.J. Mokoginta, yang merupakan salah satu pemimpin APRIS di Makassar.

Serangan ini juga menyebabkan beberapa prajurit APRIS tewas. Meskipun tidak ada angka pasti mengenai jumlah korban jiwa, namun tewasnya prajurit APRIS menunjukkan intensitas pertempuran yang terjadi selama serangan ini. Pemberontakan ini menunjukkan keberanian dan determinasi dari Andi Azis dan pasukannya dalam melawan APRIS dan mencapai tujuan mereka untuk mengambil alih kendali atas markas APRIS di Makassar.

Pemberontakan ini memiliki dampak yang signifikan dalam perjuangan melawan APRIS di Makassar. Dengan berhasilnya serangan ini, pasukan APRIS kehilangan kendali atas markas mereka dan Kota Makassar. Hal ini memberikan keuntungan strategis bagi pihak yang melawan APRIS, dan memperkuat semangat perlawanan terhadap APRIS di Makassar.

Dalam kesimpulan, pemberontakan APRIS di Makassar pada tanggal 5 April memiliki jalannya yang berhasil. Serangan ini dipimpin oleh Andi Azis dan pasukannya, dengan dukungan dari Koninklijk Leger dan KNIL. Serangan ini berhasil menguasai markas APRIS di Makassar dan Kota Makassar. Meskipun ada korban jiwa dalam serangan ini, pemberontakan ini memiliki dampak yang signifikan dalam perjuangan melawan APRIS di Makassar.