Proses Splicing dan Pengaruhnya pada Mutasi dalam Sel

Splicing merupakan salah satu proses yang terjadi di dalam sel. Proses ini memproses pre-mRNA menjadi sebuah mRNA yang matang, yang kemudian dapat menghasilkan berbagai jenis protein yang berbeda. Splicing memungkinkan satu untai mRNA menghasilkan banyak protein dalam satu waktu, yang sangat penting untuk kebutuhan sel sehari-hari. Splicing diatur oleh beberapa jenis elemen splicing, termasuk intron, ekson, spliciomal regulatory protein, core spliciosome, dan spliciomal component. Studi telah dilakukan untuk mempelajari penggunaan splicing alternatif dalam menjelaskan mutasi dalam sel. Ada tiga mekanisme splicing alternatif yang dapat dilakukan, yaitu proses exon shuffling, proses eksonisas dari elemen genetik yang bergerak, dan transformasi ekson konstitutif normal menjadi ekson alternatif. Mutasi yang terkait dengan splicing dapat dijelaskan melalui beberapa jenis mutasi, seperti perubahan pada situs splicing, struktur pra-mRNA sekunder, silencer dan enhancer, snoRNA, dan elemen berulang. Gambar yang disertakan menggambarkan proses mutasi yang terjadi pada splicing. Ekson digambarkan sebagai kotak, intron sebagai garis tipis, spliciomal component ditandai sebagai biru, dan tanda panah menandakan elemen repetitif. Tugas siswa adalah untuk menentukan pasangan yang benar antara proses dan gambarnya. a. $A=iii$ (Salah) b. $B=i$ (Benar) c. $C=ii$ (Salah) d. $D=vi$ (Salah) Dalam penelitian ini, kita dapat melihat bagaimana proses splicing mempengaruhi mutasi dalam sel. Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang kompleksitas splicing dan dampaknya pada keragaman protein dalam sel.