Penggambaran Keadaan dan Pandangan Hidup dalam Novel Aonggeng Dukuh Paruk dan Pasar

Dalam novel Aonggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari, penggambaran keadaan Dukuh Paruk sangat jelas terlihat. Dukuh Paruk digambarkan sebagai sebuah gerumbul kecil di tengah padang yang luas. Meskipun terhubung dengan daerah permukiman terdekat melalui jaringan pematang sawah, Dukuh Paruk tetap terisolasi dan menyendiri. Keadaan ini menunjukkan bahwa Dukuh Paruk merupakan sebuah komunitas kecil yang terpisah dari dunia luar. Pengarang juga menggunakan kutipan novel tersebut untuk menggambarkan suasana desa. Udara panas yang berkepanjangan mengeringkan biji-bijian dan buah randu. Pohon randu baru tumbuh jauh dari biangnya, menunjukkan kearifan alam dalam mengatur penyebaran jenis tersebut. Penggambaran ini menggambarkan kehidupan desa yang tergantung pada alam dan kebijaksanaan alam dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Pandangan pengarang terhadap kehidupan juga tercermin dalam novel tersebut. Pengarang menekankan pentingnya perbaikan diri sendiri sebelum meminta perhitungan dari orang lain. Tokoh Paijo belajar bahwa persaingan dengan Kasan Ngali tidak perlu dikhawatirkan, karena dunia selalu berubah dan siapa yang berada di atas suatu saat akan berada di bawah. Pandangan ini mengajarkan nilai kesabaran dan ketenangan dalam menghadapi perubahan dalam kehidupan. Dalam novel Pasar karya Kuntowijoyo, pandangan hidup pengarang juga dapat ditemukan melalui tokoh Pak Mantri. Pak Mantri mengajarkan kepada tokoh utama, tukang karcis, bahwa waktu tidak bisa diubah dan bahwa setiap orang akan mengalami naik turun dalam hidupnya. Pandangan hidup ini menekankan pentingnya menerima ketidakpastian dan menjalani hidup dengan bijaksana. Pandangan hidup yang digambarkan dalam kedua novel ini masih relevan dengan kehidupan masa kini. Kehidupan di desa yang terisolasi dan bergantung pada alam masih ada dalam beberapa komunitas di Indonesia. Selain itu, nilai-nilai seperti perbaikan diri sendiri, kesabaran, dan penerimaan terhadap perubahan masih sangat berharga dalam menghadapi kompleksitas kehidupan modern. Dengan demikian, melalui penggambaran keadaan dan pandangan hidup dalam novel Aonggeng Dukuh Paruk dan Pasar, pengarang berhasil menyampaikan pesan-pesan yang relevan dengan kehidupan nyata. Kedua novel ini mengajarkan kita untuk menghargai alam, mengembangkan diri sendiri, dan menerima perubahan dengan bijaksana.