Tahapan Pola 5A dalam Kontestasi Pemilihan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas AMIKOM Yogyakart

Dalam konteks kontestasi pemilihan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas AMIKOM Yogyakarta, tahapan pola 5A dapat digunakan untuk mendapatkan impresi dan suara mahasiswa. Pola 5A terdiri dari Aware, Appeal, Ask, Act, dan Advocate, yang merupakan langkah-langkah penting dalam mempengaruhi dan memenangkan hati para pemilih. Tahapan pertama dalam pola 5A adalah Aware, yaitu menjadi sadar akan kebutuhan dan keinginan mahasiswa. Seorang calon pemimpin harus memahami masalah-masalah yang dihadapi mahasiswa dan memiliki pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan mereka. Dengan menjadi sadar akan hal ini, seorang calon pemimpin dapat menunjukkan empati dan kepedulian yang tulus terhadap mahasiswa. Setelah menjadi sadar, tahapan berikutnya adalah Appeal. Dalam tahapan ini, seorang calon pemimpin harus mampu menarik perhatian mahasiswa dan membuat mereka tertarik pada visi dan misi yang diusung. Calon pemimpin harus mampu mengkomunikasikan dengan jelas dan meyakinkan mengenai rencana dan tujuan yang ingin dicapai. Dengan cara ini, calon pemimpin dapat membangun kepercayaan dan keyakinan dalam diri mahasiswa. Tahapan ketiga adalah Ask, yaitu meminta dukungan dan suara mahasiswa. Seorang calon pemimpin harus aktif dalam meminta dukungan dan membangun hubungan yang kuat dengan mahasiswa. Calon pemimpin harus mampu mendengarkan dan memahami aspirasi mahasiswa, serta memberikan solusi yang relevan dan bermanfaat bagi mereka. Dengan cara ini, calon pemimpin dapat memperoleh dukungan dan suara mahasiswa. Setelah meminta dukungan, tahapan selanjutnya adalah Act. Dalam tahapan ini, seorang calon pemimpin harus mampu mengambil tindakan nyata untuk mewujudkan janji-janjinya. Calon pemimpin harus memiliki integritas dan konsistensi dalam bertindak sesuai dengan visi dan misi yang telah diusung. Dengan cara ini, calon pemimpin dapat membuktikan komitmen dan kemampuannya kepada mahasiswa. Tahapan terakhir dalam pola 5A adalah Advocate, yaitu menjadi advokat bagi mahasiswa. Seorang calon pemimpin harus mampu menjadi suara mahasiswa dan memperjuangkan kepentingan mereka. Calon pemimpin harus mampu menghadirkan perubahan yang positif dan memberikan manfaat yang nyata bagi mahasiswa. Dengan cara ini, calon pemimpin dapat memenangkan hati dan suara mahasiswa. Dalam kontestasi pemilihan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas AMIKOM Yogyakarta, tahapan pola 5A dapat menjadi strategi yang efektif untuk mendapatkan impresi dan suara mahasiswa. Dengan menjadi sadar, menarik perhatian, meminta dukungan, bertindak nyata, dan menjadi advokat bagi mahasiswa, seorang calon pemimpin dapat membangun hubungan yang kuat dengan mahasiswa dan memenangkan pemilihan.