Mengapa Bisnis di Indonesia Terjebak dalam Lingkaran Keuntungan? **

Bisnis di Indonesia, seperti di banyak negara lain, memang didorong oleh profitabilitas. Namun, fokus yang terlalu sempit pada keuntungan semata-mata dapat menimbulkan beberapa masalah serius. Pertama, fokus pada keuntungan dapat mengabaikan aspek keberlanjutan. Bisnis mungkin mengabaikan dampak lingkungan dan sosial dari aktivitas mereka demi mengejar keuntungan jangka pendek. Hal ini dapat menyebabkan eksploitasi sumber daya alam, pencemaran lingkungan, dan ketidakadilan sosial. Kedua, fokus pada keuntungan dapat menghambat inovasi. Bisnis mungkin enggan mengambil risiko untuk mengembangkan produk atau layanan baru yang berpotensi menguntungkan dalam jangka panjang, karena mereka takut kehilangan keuntungan jangka pendek. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi. Ketiga, fokus pada keuntungan dapat menciptakan budaya korupsi. Bisnis mungkin tergoda untuk melakukan tindakan ilegal atau tidak etis demi meningkatkan keuntungan mereka. Hal ini dapat merusak kepercayaan publik dan menghambat pertumbuhan ekonomi. Solusi untuk masalah ini terletak pada penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan dan etika bisnis. Bisnis harus menyadari bahwa keuntungan jangka panjang tidak hanya bergantung pada profitabilitas, tetapi juga pada keberlanjutan dan etika. Mereka harus berinvestasi dalam inovasi, bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat, dan membangun budaya yang berintegritas. Kesimpulan:** Fokus pada keuntungan semata-mata dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial di Indonesia. Bisnis harus menyadari bahwa keuntungan jangka panjang tidak hanya bergantung pada profitabilitas, tetapi juga pada keberlanjutan dan etika. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, bisnis dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan adil.