Teori Kekuasaan Negara Terbatas John Locke: Kontrak Sosial dan Pemisahan Kekuasaa

John Locke, seorang filsuf dan pemikir politik, mengusori kekuasaan negara terbatas yang menekankan perlunya batasan pada kekuasaan pemerintah untuk melindungi hak-hak dasar individu. Menurut Locke, negara dibentuk melalui kontrak sosial, di mana individu menyerahkan sebagian kebebasan mereka kepada pemerintah dengan syarat bahwa pemerintah akan melindungi hak-hak dasar seperti hak hidup, kebebasan, dan kepemilikan. Jika pemerintah melanggar kontrak ini, rakyat berhak untuk mengganti pemerintah atau memberontak. Locke percaya bahwa kekuasaan pemerintah harus dibagi dan dibatasi untuk mah penyalahgunaan kekuasaan. Ini adalah dasar dari konsep pemisahan kekuasaan (trias politica), yang kemudian diadopsi dalam banyak sistem pemerintahan modern. Menurut Locke, kekuasaan negara harus dijalankan berdasarkan hukum dan harus ber demi kesejahteraan masyarakat, bukan sewenang-wenang atau absolut. Teori Locke tentang kekuasaan negara terbatas memiliki implikasi yang signifikan bagi pemahaman kita tentang pemerintahan dan hak-hak individu. Dengan menekankan perlunya batasan pada kekuasaan pemerintah dan perlunya melindungi hak-hak dasar individu, Locke menekankan pentingnya keseimbangan antara pemerintah dan rakyat. Teori ini terus mempengaruhi pemikiran politik dan pemahaman kita tentang peran pemerintah dalam melindungi dan melayani rakyat.