Pemanfaatan Limbah Tahu sebagai Pupuk Organik untuk Pertanian Berkelanjutan

Pada artikel ini, kita akan membahas tentang pemanfaatan limbah tahu sebagai pupuk organik untuk pertanian berkelanjutan. Kegiatan ini ditujukan kepada pemilik pabrik tahu, buruh pabrik tahu, kelompok tani, dan perangkat desa setempat. Dalam prosesnya, Frisma (Penanggung Jawab Kerja Lingkungan) menjelaskan cara pembuatan POC (Pupuk Organik Cair), yang melibatkan mendinginkan limbah cair tahu di ember atau jerigen sebanyak 5 liter. Selanjutnya, dicampur dengan EM4 sebanyak 250 ml dan tetes tebu sebanyak 250 ml. Kemudian, dilakukan fermentasi selama 14 hari. Frisma meyakini bahwa pupuk organik menjadi solusi yang tepat untuk pertanian berkelanjutan. Limbah tahu mengandung unsur hara N, P2O5, K2O, dan C-Organik yang merupakan unsur hara esensial yang dibutuhkan oleh tanaman. Dengan memanfaatkan limbah tahu sebagai pupuk organik, kita dapat mengurangi limbah yang dihasilkan oleh pabrik tahu dan sekaligus memberikan manfaat bagi pertanian lokal. Sumber: https://news.unair.ac.id Dalam artikel ini, kita dapat melihat bahwa pemanfaatan limbah tahu sebagai pupuk organik memiliki potensi yang besar untuk mendukung pertanian berkelanjutan. Dengan menggunakan limbah tahu sebagai pupuk organik, kita dapat mengurangi limbah yang dihasilkan oleh pabrik tahu dan sekaligus memberikan manfaat bagi pertanian lokal. Hal ini dapat menjadi solusi yang tepat dalam menghadapi tantangan pertanian di masa depan.