Asal Usul dan Legenda Raja Pertama Kerajaan Malaka

Melaka, sebuah nama yang menggema di pelosok sejarah Asia Tenggara, membangkitkan gambaran kejayaan maritim, pusat perdagangan yang ramai, dan warisan budaya yang kaya. Di jantung narasi epik ini berdiri sosok Raja Pertama Melaka, seorang tokoh yang diselimuti legenda dan intrik sejarah. Asal usul dan kisahnya, yang dijalin dengan mitos dan fakta sejarah, terus memikat para sejarawan dan membakar imajinasi hingga saat ini.

Lahirnya Sebuah Kerajaan: Pelarian dari Majapahit dan Pendirian Melaka

Kisah bermula pada akhir abad ke-14, dengan seorang pangeran dari kerajaan Hindu-Buddha Sriwijaya bernama Parameswara. Menghadapi ancaman invasi dari kerajaan Majapahit yang sedang berkembang di Jawa, Parameswara mencari perlindungan di pulau Tumasik (sekarang Singapura). Namun, pelariannya terbukti hanya sementara. Dipaksa oleh intrik politik dan ancaman yang terus berlanjut, ia terpaksa melarikan diri sekali lagi, akhirnya mendarat di sebuah desa nelayan kecil di tepi Sungai Bertam.

Parameswara: Dari Pangeran yang Terbuang Menjadi Raja Melaka

Di sinilah takdir memainkan perannya. Saat berburu di hutan, Parameswara menyaksikan seekor rusa kecil dengan berani melawan anjing pemburunya. Terkesan dengan keberanian hewan itu, ia melihatnya sebagai pertanda baik dan memutuskan untuk mendirikan kerajaan di tempat itu, menamainya Melaka, sesuai dengan nama pohon tempat ia menyaksikan kejadian tersebut. Tahun 1402 menandai pendirian resmi Melaka, dengan Parameswara sebagai raja pertamanya.

Legenda dan Warisan: Memisahkan Fakta dari Fiksi

Kisah Parameswara, yang dihiasi dengan pelarian yang berani, pertemuan yang menentukan, dan kebangkitan yang luar biasa, telah menjadi subjek dari banyak legenda. Salah satu legenda yang paling terkenal menceritakan tentang konversinya ke Islam, yang konon mengadopsi nama Sultan Iskandar Shah setelah menikahi seorang putri dari kerajaan Pasai. Peristiwa penting ini mengantarkan era baru bagi Melaka, yang mengubahnya menjadi pusat pembelajaran dan perdagangan Islam.

Melaka di Bawah Parameswara: Menuju Kejayaan Maritim dan Komersial

Di bawah pemerintahan Parameswara, Melaka mengalami transformasi yang luar biasa. Lokasi strategisnya di Selat Malaka, jalur pelayaran penting yang menghubungkan Cina dan India, menjadikannya pusat perdagangan yang ramai. Pedagang dari seluruh dunia berbondong-bondong ke pelabuhannya, membawa serta sutra, rempah-rempah, porselen, dan berbagai komoditas lainnya. Parameswara menjalin aliansi strategis, terutama dengan Dinasti Ming di Cina, yang memberikan perlindungan dari serangan Siam dan memperkuat posisi Melaka sebagai kekuatan maritim yang dominan.

Warisan Parameswara melampaui prestasi politik dan ekonominya. Ia meletakkan dasar bagi kerajaan yang tidak hanya akan mendominasi perdagangan maritim tetapi juga menyebarkan pengaruh budaya dan agama di seluruh wilayah tersebut. Kisahnya, yang terjalin dengan mitos dan sejarah, terus memikat imajinasi, menjadikannya tokoh penting dalam sejarah Melaka. Asal usul dan legenda Raja Pertama Melaka berfungsi sebagai bukti semangat petualangan manusia, ketajaman politik, dan pengejaran tanpa henti akan kekuasaan dan kejayaan.