Masa Disintegrasi Daulah Abbasiyah: Pengaruh Persia dan Peristiwa Pentingnya **

Pemerintahan Daulah Abbasiyah, yang berlangsung selama berabad-abad, mengalami pasang surut dalam sejarahnya. Fase ketiga pemerintahan ini, yang dikenal sebagai masa disintegrasi, ditandai oleh pengaruh kuat Persia dan sejumlah peristiwa penting yang mengantarkan pada melemahnya kekuasaan Abbasiyah. Salah satu peristiwa penting yang berkaitan dengan masa disintegrasi ini adalah munculnya wilayah-wilayah yang jauh hendak memerdekakan diri (b). Pengaruh Persia yang kuat dalam pemerintahan Abbasiyah pada masa ini menyebabkan ketidakpuasan di berbagai wilayah kekuasaan. Wilayah-wilayah yang jauh dari pusat kekuasaan di Baghdad mulai menuntut otonomi dan bahkan kemerdekaan. Hal ini memicu pemberontakan dan perang saudara yang melemahkan kekuasaan Abbasiyah. Penyerangan dari pasukan Mongol (a) juga merupakan peristiwa penting yang terjadi pada masa disintegrasi. Pada abad ke-13, pasukan Mongol di bawah pimpinan Hulagu Khan menyerang wilayah Abbasiyah. Serangan ini menghancurkan Baghdad dan menyebabkan kematian Khalifah Al-Musta'sim, menandai berakhirnya kekuasaan Abbasiyah secara efektif. Munculnya idola baru dalam bidang ilmu (c) dan perang Salib (d) memang terjadi pada masa Abbasiyah, namun tidak secara langsung berkaitan dengan masa disintegrasi. Munculnya idola baru dalam bidang ilmu justru menunjukkan kejayaan Abbasiyah dalam bidang ilmu pengetahuan, sementara perang Salib terjadi pada masa awal Abbasiyah dan tidak memiliki pengaruh signifikan pada masa disintegrasi. Kesimpulan:** Masa disintegrasi Daulah Abbasiyah merupakan periode penting dalam sejarah Islam. Pengaruh Persia yang kuat dan munculnya wilayah-wilayah yang menuntut kemerdekaan menjadi faktor utama yang menyebabkan melemahnya kekuasaan Abbasiyah. Peristiwa-peristiwa seperti pemberontakan, perang saudara, dan serangan Mongol akhirnya menghancurkan kekuasaan Abbasiyah dan membuka jalan bagi munculnya kerajaan-kerajaan Islam baru di wilayah tersebut.