Diagnosis dan Pengobatan Pneumonia dan Meningitis Bacterial pada Pasien Lanjut Usia dengan Riwayat Alergi Amoxicilli

Pada kasus John, seorang pria 50 tahun yang datang ke emergency department setempat dengan gejala demam, batuk produktif, sakit kepala, dan kebingungan yang semakin meningkat. Sejarah medisnya menunjukkan bahwa ia memiliki riwayat alergi terhadap amoxicillin dan hanya menerima obat-obatan untuk tekanan darah tinggi. Pada saat tiba di emergency department, John menunjukkan tanda-tanda vital yang menunjukkan hipotensi, tachypnea, dan tachycardia. Pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa ia tidak memiliki tanda meningismus, tetapi ia hanya orientasi kepada orang. Hasil radiografi dada menunjukkan konsolidasi di sebelah kiri yang konsisten dengan pneumonia. CT scan kepala tidak menunjukkan keberadaan lesi atau tekanan intrakranial yang meningkat. Berdasarkan gejala dan riwayat medis, diagnosis yang paling mungkin adalah pneumonia dan meningitis bacterial. Untuk mengobati kedua kondisi tersebut, antibiotik empiris yang dapat menangani baik pneumonia maupun meningitis bacterial diperlukan. Salah satu pilihan antibiotik yang dapat dipertimbangkan adalah ceftriaxone, yang memiliki spektrum yang luas terhadap bakteri dan ampicillin, yang merupakan antibiotik yang paling sering digunakan untuk meningitis bacterial. Namun, riwayat alergi John terhadap amoxicillin harus dipertimbangkan saat memilih antibiotik. Meskipun amoxicillin adalah antibiotik yang sering digunakan untuk meningitis bacterial, riwayat alergi John terhadap obat tersebut dapat menyebabkan reaksi alergi yang parah, termasuk anafilaksis. Oleh karena itu, lebih aman untuk memilih antibiotik lain yang memiliki profil keamanan yang lebih baik untuk John. Secara keseluruhan, kasus John menyoroti pentingnya mempertimbangkan riwayat medis dan alergi saat mengobati kondisi medis kompleks seperti pneumonia dan meningitis bacterial. Dengan memilih antibiotik yang tepat, kita dapat memastikan bahwa pasien menerima pengobatan yang efektif sambil mengurangi risiko reaksi alergi yang parah.