Alasan Kategori Budaya Politik Tidak Dapat Tumbuh pada Era Orde Baru

Pada era Orde Baru di Indonesia, kategori budaya politik tidak dapat tumbuh dengan baik. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan yang akan dijelaskan dalam artikel ini. Pertama, pada era Orde Baru, terdapat pembatasan kebebasan berpendapat dan berekspresi. Pemerintah Orde Baru cenderung mengendalikan media massa dan mengontrol informasi yang disampaikan kepada masyarakat. Hal ini mengakibatkan minimnya ruang bagi masyarakat untuk terlibat dalam diskusi politik dan mengembangkan budaya politik yang kritis. Tanpa adanya kebebasan berpendapat, masyarakat sulit untuk mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang politik dan berpartisipasi secara aktif dalam proses politik. Kedua, pada era Orde Baru, terdapat dominasi pemerintah dan partai politik yang kuat. Pemerintah Orde Baru memiliki kontrol yang kuat terhadap partai politik dan organisasi masyarakat sipil. Partai politik yang ada pada saat itu cenderung menjadi alat pemerintah untuk mempertahankan kekuasaan, bukan sebagai wadah untuk mewakili kepentingan masyarakat. Hal ini mengakibatkan minimnya ruang bagi masyarakat untuk terlibat dalam politik secara independen dan mengembangkan budaya politik yang inklusif. Ketiga, pada era Orde Baru, terdapat rendahnya tingkat partisipasi politik masyarakat. Pemerintah Orde Baru cenderung mengabaikan aspirasi dan kepentingan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan politik. Masyarakat merasa bahwa partisipasi politik mereka tidak memiliki dampak yang signifikan, sehingga mereka cenderung apatis dan tidak tertarik untuk terlibat dalam politik. Hal ini menghambat perkembangan budaya politik yang aktif dan partisipatif. Keempat, pada era Orde Baru, terdapat kecenderungan korupsi dan nepotisme yang merajalela. Pemerintah Orde Baru cenderung memprioritaskan kepentingan pribadi dan kelompok tertentu daripada kepentingan masyarakat secara umum. Hal ini mengakibatkan minimnya kepercayaan masyarakat terhadap institusi politik dan menghambat perkembangan budaya politik yang bersih dan transparan. Dalam kesimpulan, kategori budaya politik tidak dapat tumbuh dengan baik pada era Orde Baru di Indonesia. Pembatasan kebebasan berpendapat, dominasi pemerintah dan partai politik, rendahnya tingkat partisipasi politik masyarakat, serta korupsi dan nepotisme yang merajalela menjadi faktor-faktor utama yang menghambat perkembangan budaya politik. Penting bagi kita untuk memahami dan belajar dari masa lalu ini, agar kita dapat mengembangkan budaya politik yang lebih inklusif, kritis, dan partisipatif di masa yang akan datang.