Faktor Internal dan Eksternal yang Memicu Pertempuran Surabaya pada Tahun 1945

Pertempuran Surabaya, sebuah peristiwa heroik yang mengguncang dunia pada tahun 1945, bukanlah peristiwa yang terjadi begitu saja. Pertempuran ini merupakan hasil dari perpaduan kompleks antara faktor internal dan eksternal yang saling terkait dan memicu gejolak perlawanan rakyat Surabaya terhadap kekuatan asing.

Semangat Perjuangan yang Membara

Di balik keberanian arek-arek Surabaya, terdapat faktor internal yang menjadi bahan bakar utama perlawanan, yaitu semangat perjuangan yang membara. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 telah mengobarkan api semangat di dada rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan dari segala bentuk penjajahan. Rasa nasionalisme dan patriotisme yang tinggi mendorong mereka untuk bangkit melawan penjajah, meskipun dengan persenjataan yang minim.

Kepemimpinan Karismatik

Kehadiran tokoh-tokoh karismatik seperti Bung Tomo dan Sutomo (Bung Sudirman) memberikan inspirasi dan semangat juang yang luar biasa bagi rakyat Surabaya. Orasi-orasi Bung Tomo yang membakar semangat mampu membangkitkan moral dan mengobarkan tekad juang rakyat. Kepemimpinan yang kuat dan kharismatik ini menjadi faktor internal penting yang menggerakkan rakyat Surabaya untuk bersatu padu melawan penjajah.

Kedatangan Sekutu dan NICA

Di sisi lain, faktor eksternal juga memainkan peran penting dalam memicu Pertempuran Surabaya. Kedatangan pasukan Sekutu yang diboncengi NICA (Netherlands Indies Civil Administration) dengan dalih untuk melucuti tentara Jepang justru menjadi pemicu utama pecahnya pertempuran. Kehadiran mereka dianggap sebagai ancaman terhadap kemerdekaan Indonesia yang baru saja diproklamasikan.

Insiden Bendera di Hotel Yamato

Peristiwa perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato pada tanggal 19 September 1945 menjadi titik tolak meletusnya pertempuran. Insiden yang melibatkan arek-arek Surabaya dengan pasukan Belanda ini memicu kemarahan rakyat dan membulatkan tekad untuk melawan. Peristiwa ini menjadi simbol perlawanan rakyat Surabaya terhadap penjajahan dan penghinaan terhadap simbol-simbol negara.

Pertempuran Surabaya merupakan bukti nyata dari kompleksitas faktor internal dan eksternal yang saling berkelindan. Semangat juang, kepemimpinan, dan persatuan rakyat Surabaya, ditambah dengan kedatangan pasukan asing dan provokasi yang dilakukan, menciptakan situasi yang mudah terbakar. Pertempuran ini menjadi catatan sejarah penting yang menunjukkan betapa besar tekad dan keberanian rakyat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan.