Kurang Energi Protein (KEP): Menjelajahi Masalah dan Solusi

Kurang Energi Protein (KEP) adalah kondisi gizi yang disebabkan oleh kurangnya asupan energi dan protein, serta faktor-faktor kesehatan lainnya. Terdapat tiga jenis KEP, yaitu kwashiorkor, marasmus, dan marasmik kwashiorkor. Penilaian status gizi dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung. Menurut data nasional pada tahun 2010, prevalensi berat badan yang kurang adalah 17,9%, termasuk 4,9% gizi buruk dan 13,0% gizi kurang. Balita termasuk dalam kelompok masyarakat yang rentan terhadap gizi buruk karena mereka sedang mengalami pertumbuhan yang relatif cepat. Menurut UNICEF, ada dua penyebab langsung terjadinya kasus gizi buruk, yaitu kurangnya asupan gizi dari makanan dan infeksi yang disebabkan oleh penyakit. Untuk mencegah KEP, beberapa tindakan dapat diambil, seperti promosi kesehatan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang hal-hal yang dapat mencegah kekurangan gizi. Selain itu, skrining kesehatan dan deteksi dini juga dapat membantu menemukan kasus gizi kurang di dalam populasi. Untuk penanggulangan, upaya seperti pelacakan kasus melalui penimbangan bulanan di posyandu, revitalisasi Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi, serta pemberdayaan masyarakat menuju Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) dapat dilakukan. Dengan memahami masalah KEP dan solusi yang tersedia, kita dapat bekerja menuju masyarakat yang lebih sehat dan kurang rentan terhadap kondisi gizi buruk.